REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Menteri Keuangan Sri Mulyani meluncurkan Enviroment Sustainablity and Governance (ESG) Framework sebagai landasan pengembangan proyek di Indonesia. Dengan framework ini diharapkan bisa menarik investor untuk bisa bergabung dalam pengembangan proyek infrastruktur di Indonesia.
Sri Mulyani menjelaskan saat ini dunia global sangat konsen terhadap nilai nilai ESG seperti dalam sebuah pembangunan harus memenuhi prinsip sustainability yang tidak merusak lingkungan maupun juga tidak mengedepankan prinsip GCG. Kata dia, ketika proyek pembangunan di Indonesia sudah memenuhi prinsip ESG ini maka bisa meningkatkan kepercayaan investor untuk bisa terlibat langsung.
"Saat ini dana pengembangan pembangunan membutuhkan dana yang tidak sedikit. Untuk itu perlu keterlibatan baik privat sector, lembaga keuangan multilateral maupun public sector untuk bisa memenuhi kebutuhan pembiayaan pembangunan," ujar Sri Mulyani di Jimbaran, Sabtu (12/11).
Hanya saja, kata Sri Mulyani untuk bisa memberikan kepercayaan kepada investor dan global untuk bisa bergabung ke proyek di Indonesia dibutuhkan aspek aspek ESG. Pemerintah Indonesia memastikan bahwa proyek pembangunan di Indonesia sudah memenuhi standart ESG.
"Ini menjadi salah satu poin penting bagi investor. Mereka ingin memastikan bahwa uang yang mereka kelola untuk investasi ini diperuntukan untuk hal yang benar dan untuk mendorong perekonomian global maupun pengentasan kemiskinan," tegas Sri Mulyani.
Kata Sri Mulyani dengan memastikan seluruh proyek pembangunan Indonesia memiliki prinsip ESG maka dengan sendirinya para investor akan masuk dan tergabung dalam proyek pembangunan.
"Jadi, jika di depan menggunakan APBN, sebagai pemicu utama selanjutnya, privat sector bisa melanjutkannya dan menambah size sehingga penggunaan APBN bisa diminimalisir," ujar Sri Mulyani.