REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Dr Aidh bin Abdullah Al Qarni dalam bukunya La Tahzan menyampaikan beberapa hal yang dapat melapankan dada menurut Ibnul Qayyim. Menurutnya yang dapat melapangkan dada seseorang beriman afalah tauhid yang murni.
"Karena sesungguhnya kelapangan dada itu tergantung pada kejernihan dan kebersihan dan bersangkutan dalam bertauhid," tulis Dr Aidh bin Abdullah Al Qarni.
Dr Aidh mengatakan, semakin dalam Tauhidnya, maka semakin luas pulalah dadanya, sehingga lebih luas daripada dunia dan segala isinya. Tidak ada makna hidup bagi seorang musyrik dan orang yang tidak percaya dengan adanya Tuhan.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala dalam surat Taha ayat 124 berfirman:
"Barangsiapa yang berpaling dari peringatanKu maka baginya pun kehidupan yang sempit dan kelak pada hari kiamat Kami akan mengirimnya dalam kondisi buta."
Di dalam surah Al-An'an, Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman. "Barang siapa yang Allah kehendaki untuk diberi petunjuk niscaya Allah lapangkan hatinya untuk menerima Islam."
"Maka orang-orang yang telah Allah lapangkan hatinya untuk menerima Islam sehingga ia berada di atas petunjuk dari Tuhannya sama dengan orang yang membatu hatinya" ( Az-Zumar ayat 22).
Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah mengancam musuh-musuhNya bahwa mereka akan mengalami kesempitan dada dan dicekem oleh rasa takut, gentar, kegelisahan, dan keguncangan jiwa. Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah berfirman dalam surah Ali Imran ayat 151 yang artinya:
"Akan kami tanamkan ke dalam hati orang-orang kafir rasa gentar, sebab mereka telah menyekutukan Allah yang Allah sendiri tidak menurunkan keterangan tentangnya."
Tentang hal itu juga berfirman dalam surah Az-Zumaar ayat 22 yang artinya:
"Kecelakaan besarlah bagi orang orang yang keras hatinya untuk menerima peringatan Allah."
Dan dalam surah Al-An'am ayat 125 yang artinya:
"Siapa yang Allah biarkan sesat niscaya jadikan hatinya sesak lagi sempit seolah-olah ia sedang mendaki ke langit."
Dr Aidh mengatakan, ada lima faktor lain yang dapat mendatangkan kelapangan dada.Pertama adalah ilmu yang bermanfaat.
Oleh karena itu aku hanya para ulama lah yang memiliki hati yang paling lapang, paling senang, dan paling gembira, karena mereka mempunyai warisan dari Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala dalam surah Al An-Nisa ayat 113 berfirman yang artinya.
"Demi Allah telah mengajarkan kepadamu apa-apa yang belum kamu ketahui."
Dan dalam surah Muhammad ayat 19 Allah juga berfirman. "Ketahuilah bahwa tiada Tuhan, selain Allah."
Kedua Amal Shaleh.
Sesungguhnya amal shaleh akan menjadi cahaya yang menerangi kalbu pelakunya. Membuat wajahnya bersinar, rezekinya luas, dan menjadikan dia dicintai oleh semua manusia.
Tentang hal ini Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam surah Al-Jin yang ayat 16 yang artinya. "Benar-benar akan kami curahkan kepada mereka air yang segar rizki yang melimpah."
Ketiga Keberanian.
Seorang pemberani memiliki tekad yang kuat, hati yang Teguh, dan fisik yang kokoh. Demikian itu karena ia selalu mengandalkan Allah subhanahu wa ta'ala yang maha pemurah sehingga tidak pernah harus tahu dengan berbagai peristiwa, tidak pernah goyah oleh cobaan, dan tidak pernah bergeming menghadapi berbagai isu yang menakutkan.
Keempat menjauhi ke durhakaan.
Sesungguhnya perbuatan maksiat itu mewariskan kekeruhan yang pasti, kegelisahan yang nyata, dan kegelapan pekat.
Kelima menghindari sikap berlebihan dalam melakukan hal mubah yang diperbolehkan.
"Seperti banyak bicara, banyak makan, banyak tidur, dan banyak bergaul," katanya.
Tentang faktor kelima Allah SWT telah berfirman dalam surah Al-Muminun ayat 3 yang artinya:
"Mereka yang senantiasa menjauhi perbuatan sia-sia."
Dalam surat Qaf ayat 18 Allah subhanahu wa ta'ala berfirman yang artinya.
"Tidak ada suatu kata pun yang dia ucapkan, melainkan di sisinya ada malaikat pengawas yang selalu hadir."
Dalam surat al-A'raf ayat 31 Allah subhanahu wa ta'ala berfirman yang artinya. "Makan dan minumlah kalian namun jangan berlebih-lebihan."