REPUBLIKA.CO.ID,LUCKNOW -- Pembangunan sebuah masjid di Ayodhya, India, diharapkan akan selesai pada Desember tahun depan. Pembangunan masjid ini dilakukan sesuai dengan putusan Mahkamah Agung dalam kasus Masjid Ram Janmabhoomi-Babri.
“Kami berharap akhir bulan ini peta usulan masjid, rumah sakit, dapur umum, perpustakaan, serta pusat penelitian dari Otoritas Pengembangan Ayodhya sudah mendapat persetujuan. Segera setelah itu kami akan memulai pembangunan masjid,” kata Indo-Islamic Sekretaris Perwalian Yayasan Budaya Athar Hussain dikutip di NDTV, Ahad (13/11/2022).
Pembangunan Masjid Dhannipur Ayodhya kemungkinan akan selesai pada akhir Desember 2023. Sementara bangunan yang tersisa di Kompleks Maulvi Ahmadullah Shah seluas lima hektar akan menyusul kemudian.
Mahkamah Agung, dalam putusannya terhadap sengketa Ayodhya yang sudah berlangsung lama, memerintahkan pembangunan kuil Ram di atas lahan seluas 2,77 hektar di mana Masjid Babri pernah berdiri. Mereka juga memerintahkan agar lahan seluas lima hektar dialokasikan untuk membangun sebuah masjid di Uttar Pradesh. daerah.
Adapun 'bhoomi pujan' untuk kuil dilakukan oleh Perdana Menteri Narendra Modi pada Agustus 2020, yang mana menurut kepercayaan kuil, kemungkinan akan dibuka untuk para penyembah pada Januari 2024. Waktu penyelesaian candi dan masjid penting karena pemilihan parlemen berikutnya dijadwalkan pada awal 2024.
Yayasan Budaya Indo-Islam, yang dibentuk oleh Dewan Wakaf Pusat Sunni Uttar Pradesh untuk pembangunan masjid, juga telah memutuskan untuk membangun rumah sakit, dapur umum, perpustakaan dan lembaga penelitian di lahan lima hektar itu.
"Pembangunan semua struktur yang diusulkan akan dilakukan secara bersamaan dan masjid kemungkinan akan selesai terlebih dahulu, karena ukurannya yang kecil. Meskipun tidak ada tenggat waktu yang ditetapkan, mudah-mudahan akan dibangun dalam waktu satu tahun,” ucap Hussain.
Saat ini sedang dilakukan upaya untuk mengumpulkan dana pembangunan masjid dan struktur lainnya di kompleks. Ia juga mengatakan rumah sakit akan dimulai dengan 100 tempat tidur dan kemudian ditingkatkan menjadi fasilitas 200 tempat tidur.
Di sisi lain, dapur komunitas pada awalnya akan memiliki kapasitas untuk melayani 1.000 orang setiap hari, yang mana juga akan diperluas untuk melayani 2.000 orang.
Dia mengatakan yayasan memutuskan untuk membangun Pusat Penelitian Indo-Islam dan perpustakaan, sehingga masyarakat di daerah itu dapat mengambil manfaat darinya.
Sekitar sebulan yang lalu, saat meneliti aplikasi untuk mendapatkan NOC dari pemadam kebakaran untuk masjid dan fasilitas lainnya, departemen merasa keberatan dengan jalan yang sempit.
Pemerintah kabupaten segera diberitahu tentang hal ini dan mengambil tindakan segera. Pemerintah telah menyelesaikan proses pengukuran tanah tambahan yang akan diberikan untuk pelebaran jalan menuju lokasi tersebut.
Dia mengatakan tanah yang diberikan pemerintah kepada Badan Wakaf dicatat dalam catatan pendapatan sebagai tanah pertanian, sehingga tidak ada konstruksi yang dapat dilakukan di atasnya tanpa mengubah penggunaannya.
"Perwalian telah mengajukan perubahan penggunaan lahan dan pemerintah telah meyakinkannya untuk menyelesaikan seluruh proses dan menyetujui peta dalam waktu 15 hari," ucapnya.
Sumber: