REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir mendorong banyak gerakan antarmasyarakat atau people to people movement dalam pelaksanaan KTT G20 yang tengah berlangsung di Bali. Menurut Erick, citra tinggi G20 yang diikuti negara-negara dengan perekonomian terbesar di dunia itu harus mampu memberikan dampak nyata bagi masyarakat, terutama Indonesia sebagai penyelenggara event yang digelar 15-16 November 2022.
"Itulah sebab mengapa di G20 ini banyak people to people movement, atau gerakan antarmasyarakat agar rakyat dan negara mendapatkan manfaatnya. Dengan isu keamanan dan juga ekosistem, termasuk kendala rantai pasok diperlukan hubungan antar masyarakat dan negara yang baik agar semua masalah bisa teratasi," ujar Erick Thohir di sela-sela pertemuan puncak bisnis, B20 di Badung, Bali, Ahad (13/11/2022), lalu.
Ia menambahkan gerakan antarmasyarakat yang melibatkan banyak negara peserta G20 merupakan peluang Indonesia untuk mengambil peran lebih besar dalam memperbaiki rantai pasok yang kini menjadi isu internasional.
"Indonesia sebagai negara besar, dengan kekuatan UMKM sebagai penopang ekonomi nasional bisa memperbaiki rantai pasok akan kebutuhan dari negara lain," ucap Erick.
Dalam kesempatan itu, Erick menyatakan peran BUMN dalam penyelenggaraan KTT G20 sudah maksimal. Perusahaan negara mendapat penugasan dalam tiga hal meliputi logistik dan transportasi, telekomunikasi, serta proyek-proyek kemitraan yang melibatkan banyak BUMN.