Sabtu 19 Nov 2022 05:17 WIB

Perlukah Berwudhu Lagi Setelah Mandi Junub?

Mandi besar atau mandi junub bertujuan menghilangkan hadats besar.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi mandi. Perlukah Berwudhu Lagi Setelah Mandi Junub?
Foto: Republika
Ilustrasi mandi. Perlukah Berwudhu Lagi Setelah Mandi Junub?

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam pengertian syariat Islam, mandi besar atau mandi junub bertujuan menghilangkan hadats besar karena bersetubuh atau keluar mani. Jika belum melakukan mandi junub, maka sholat yang dilaksanakan umat Islam tidaklah sah.

Namun, ada pertanyaan yang kerap muncul di tengah masyarakat, apakah setelah mandi junub masih perlu melakukan wudhu? Pertanyaan ini pernah dijawab oleh Ustadz Abu Ibrohim Muhammad Ali pada Majalah Al-Furqon edisi 12 pada 2009.

Baca Juga

Menurut dia, seseorang yang ingin mengerjakan sholat setelah melaksanakan mandi junub secara syar’i, maka tidak wajib berwudhu lagi. Alasannya, apabila seseorang bersuci dari hadats besar, maka otomatis dia juga bersuci dari hadats kecil yang mengenainya.

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَغْتَسِلُ وَيُصَلِّي الرَّكْعَتَيْنِ وَصَلاَةَ الْغَدَاةِ وَلاَ أَرَاهُ يُحْدِثُ وُضُوْءًا بَعْدَ الْغُسْلِ

Dari Aisyah, dia berkata, “Rasulullah SAW mandi, lalu sholat dua rakaat, dan saya tidak melihat beliau berwudhu lagi setelah mandi.” (Hr. Abu Daud: 259, Ahmad 6/119 dengan sanad shahih)

Hal ini berlaku bagi yang sudah berwudhu saat mandi janabat, maupun belum berwudhu saat mandinya. (Lihat: Shahih Fiqhus Sunnah, Syekh Abu Malik: 1/181)

Dalam riwayat lain, Nabi SAW  juga bersabda kepada Ummu Salamah saat ia bertanya kepadanya tentang tata cara menyucikan diri dari junub,

“Cukuplah kamu mengguyur air pada kepalamu tiga kali, kemudian guyurlah seluruh tubuhmu dengan air, maka kamu telah suci.” (HR. Muslim No  330)

Sementara, dalam sebuah riwayat dari Ibnu Umar Ra disebutkan,

سُئِلَ عَنِ الْوُضُوءِ بَعْدَ الْغُسْلِ؟ فَقَالَ:وَأَيُّ وُضُوءٍ أَعَمُّ مِنَ الْغُسْلِ؟

Nabi ditanya mengenai wudhu setelah mandi. Lalu, beliau menjawab, “Lantas wudhu yang mana lagi yang lebih besar dari mandi?” (HR. Ibnu Abi Syaibah)

Hadis riwayat Ibnu Umar tersebut menjelaskan kedudukan mandi junub lebih dari pada wudhu. Artinya, ketika seorang telah melakukan mandi junub, itu sekaligus telah mencakup wudhu.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement