Sabtu 19 Nov 2022 12:28 WIB

Jaringan Listrik di Kiev akan Mati Total Akibat Serangan Rusia

Ukraina klaim Rusia lakukan serangan ke fasilitas dan infrastruktur listrik pekan ini

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
 Orang-orang berjalan di lingkungan Podil saat pemadaman listrik berlanjut di pusat kota Kyiv (Kiev), Ukraina, 06 November 2022 (dikeluarkan 07 November 2022). Walikota Kyiv Vitali Klitschko meminta penduduk ibukota Ukraina untuk menghemat pasokan dan mempertimbangkan untuk pindah sementara jika listrik padam total. Pemadaman listrik terjadwal diberlakukan di seluruh negeri, termasuk ibu kota Kyiv, kata operator listrik Ukrenergo, ketika serangan Rusia menargetkan infrastruktur kritis dan energi Ukraina. Pasukan Rusia pada 24 Februari memasuki wilayah Ukraina, memulai konflik yang telah memicu kehancuran dan krisis kemanusiaan.
Foto: EPA-EFE/ROMAN PILIPEY
Orang-orang berjalan di lingkungan Podil saat pemadaman listrik berlanjut di pusat kota Kyiv (Kiev), Ukraina, 06 November 2022 (dikeluarkan 07 November 2022). Walikota Kyiv Vitali Klitschko meminta penduduk ibukota Ukraina untuk menghemat pasokan dan mempertimbangkan untuk pindah sementara jika listrik padam total. Pemadaman listrik terjadwal diberlakukan di seluruh negeri, termasuk ibu kota Kyiv, kata operator listrik Ukrenergo, ketika serangan Rusia menargetkan infrastruktur kritis dan energi Ukraina. Pasukan Rusia pada 24 Februari memasuki wilayah Ukraina, memulai konflik yang telah memicu kehancuran dan krisis kemanusiaan.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Otoritas Kota Kiev, pada Jumat (18/11) memperingatkan akan ada penutupan total jaringan listrik di ibu kota karena hampir setengah dari sistem energi Ukraina telah hancur oleh serangan Rusia. Moskow telah meningkatkan serangan terhadap fasilitas energi Ukraina dalam beberapa pekan terakhir, dan menggempur infrastruktur listrik di seluruh negeri dalam serangan udara berat pada Selasa (15/11) dan Kamis (17/11).

"Rusia terus melakukan serangan rudal terhadap infrastruktur sipil dan kritis Ukraina. Hampir setengah dari sistem energi kita dinonaktifkan," kata Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal setelah pembicaraan dengan komisaris perdagangan Eropa, Valdis Dombrovskis.  

Baca Juga

Kiev adalah salah satu kota yang paling parah terkena serangan rudal dan pesawat tak berawak. Serangan ini telah mematikan aliran listrik, pemanas, dan air di sebagian besar daerah saat musim dingin. Sejumlah tenaga ahli telah dikerahkan untuk memperbaiki jaringan listrik di ibu kota, yang mengalami hujan salju pertama pada Kamis.

 “Kami sedang mempersiapkan skenario yang berbeda, termasuk penutupan total,” kata wakil kepala pemerintah kota Kiev, Mykola Povoroznyk.

Povoroznyk tidak menjelaskan lebih lanjut soal opsi mematikan jaringan listrik sepenuhnya. Tetapi para pejabat mengatakan, mereka tidak mempertimbangkan untuk mengevakuasi kota mana pun.

Ukraina mengecam serangan Rusia terhadap infrastruktur energinya. Rusia menjelaskan bahwa, serangan tersebut merupakan tanggapan atas keengganan Kiev untuk mengadakan pembicaraan damai.

Operator jaringan negara Ukraina Ukrenergo mengumumkan pemadaman darurat. Termasuk pemotongan jaringan yang telah dijadwalkan untuk membantu melakukan perbaikan.

 “Musuh telah melakukan enam serangan rudal skala besar yaitu pada 10 Oktober, 11 Oktober, 17 Oktober, 31 Oktober, 11 November, dan 15 November,” kata Ukrenergo.

Suhu di seluruh Ukraina telah turun drastis di bawah nol Celcius. Ada kekhawatiran bahwa situasinya akan menjadi lebih buruk dalam beberapa bulan mendatang, ketika suhu turun jauh lebih rendah dan mulai terjadi embun beku.

“Karena suhu rendah, konsumsi listrik meningkat secara signifikan.  Oleh karena itu, sekarang, lebih dari sebelumnya, kita perlu menghemat listrik,” kata Povoroznyk.

Pemadaman listrik semakin sering terjadi. Pemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan penghematan energi dengan mengurangi penggunaan peralatan rumah tangga seperti oven, mesin cuci, ceret listrik, dan setrika.

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement