Senin 21 Nov 2022 05:51 WIB

Ilmuwan Buat Akselerator Partikel Energi Super Tinggi untuk Obati Kanker

Akselerator ini akan menghasilkan energi di atas 100 juta elektron volt.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Kanker (ilustrasi)
Foto: PxHere
Kanker (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Para peneliti di laboratorium sains Eropa CERN menggunakan fisika partikel untuk menantang pemahaman tentang alam semesta. Para ilmuwan juga menerapkan keahlian mereka untuk mendobrak batasan pengobatan kanker. 

Para fisikawan di sini bekerja dengan akselerator partikel raksasa dalam mencari cara untuk memperluas jangkauan terapi radiasi kanker, dan menangani tumor yang sulit dijangkau. 

Baca Juga

Di salah satu lab CERN, yang disebut CLEAR ilmuwan mencoba menciptakan berkas elektron berenergi sangat tinggi. Ini adalah partikel bermuatan negatif dalam inti atom yang pada akhirnya dapat membantu memerangi sel kanker secara lebih efektif.

Dilansir dari Japan Today, ilmuwan sedang meneliti sebuah teknologi untuk mempercepat elektron ke energi yang dibutuhkan untuk mengobati tumor mendalam. "Di atas 100 juta elektron volt” (MeV)," ujar Roberto Corsini, ilmuwan CERN.

Di laboratorium itu terdapat akselerator partikel linear besar yang terdiri dari balok logam 40 meter. 

Ide dari penelitian ini adalah untuk menggunakan elektron energi sangat tinggi (VHEE) dalam kombinasi dengan metode pengobatan yang disebut FLASH.

Metode ini memerlukan pengiriman dosis radiasi dalam beberapa ratus milidetik bukan menit seperti pendekatan saat ini. Teknik ini telah terbukti memiliki efek destruktif yang sama pada tumor yang ditargetkan. Namun, menyebabkan kerusakan yang jauh lebih sedikit pada jaringan sehat di sekitarnya.

Efek pengobatan FLASH yang singkat namun intens. FLASH bertujuan mengurangi toksisitas pada jaringan sehat sambil tetap merusak sel kanker dengan benar.

FLASH pertama kali digunakan pada pasien pada tahun 2018, berdasarkan akselerator linier medis yang tmenyediakan berkas elektron berenergi rendah sekitar 6-10 MeV. Pada energi rendah seperti itu, sinar tidak dapat menembus lebih dalam. Artinya, pengobatan yang sangat efektif sejauh ini hanya digunakan pada tumor yang ditemukan pada kanker kulit.

Sekarang, fisikawan CERN bekerja sama dengan Rumah Sakit Universitas Lausanne (CHUV) untuk membangun mesin untuk pengiriman FLASH yang dapat mempercepat elektron hingga 100 hingga 200 MeV. Dengan begitu memungkinkan untuk menggunakan metode ini untuk tumor yang jauh lebih sulit dijangkau.

Ada harapan khusus bahwa metode FLASH. Metode ini diharapkan tidak menimbulkan bahaya pada jaringan di sekitarnya. Metode ini juga memungkinkan untuk menargetkan tumor yang bersarang di otak atau di dekat organ vital lainnya.

 

Konstruksi prototipe dijadwalkan akan dimulai Februari mendatang. Jika semua lancar uji klinis pasien dapat dimulai pada 2025.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement