REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Ketika datang sebuah bencana alam, misalnya gempa bumi, masyarakat kita pasti berdebat apakah gempa bumi merupakan siksa Tuhan atau ujian?
Padahal bila merujuk pada Alquran dan hadits, alih-alih berdebat apakah gempa bumi itu siksa atau ujian, justru kita akan mendapati banyak sekali hikmah, pesan bijak di balik terjadinya gempa bumi.
Salah satu ayat alquran yang mengisahkan gempa bumi adalah surat Al Araf ayat 155. Ayat tersebut menceritakan bagaimana gempa bumi menimpa Nabi Musa dan pengikutnya. Allah SWT berfirman:
وَاخْتَارَ مُوْسٰى قَوْمَهٗ سَبْعِيْنَ رَجُلًا لِّمِيْقَاتِنَا ۚفَلَمَّآ اَخَذَتْهُمُ الرَّجْفَةُ قَالَ رَبِّ لَوْ شِئْتَ اَهْلَكْتَهُمْ مِّنْ قَبْلُ وَاِيَّايَۗ اَتُهْلِكُنَا بِمَا فَعَلَ السُّفَهَاۤءُ مِنَّاۚ اِنْ هِيَ اِلَّا فِتْنَتُكَۗ تُضِلُّ بِهَا مَنْ تَشَاۤءُ وَتَهْدِيْ مَنْ تَشَاۤءُۗ اَنْتَ وَلِيُّنَا فَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا وَاَنْتَ خَيْرُ الْغٰفِرِيْنَ
“Musa memilih tujuh puluh orang dari kaumnya untuk (memohon tobat kepada Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan. Ketika mereka ditimpa gempa bumi, Musa berkata, “Ya Tuhanku, jika Engkau kehendaki, tentulah Engkau membinasakan mereka dan aku sebelum ini. Apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang kurang akal di antara kami? (Gempa bumi) itu hanyalah cobaan dari-Mu. Engkau menyesatkan siapa yang Engkau kehendaki dengan cobaan itu dan Engkau memberi petunjuk siapa yang Engkau kehendaki. Engkaulah Pelindung kami. Maka, ampunilah kami dan berilah kami rahmat. Engkaulah sebaik-baik pemberi ampun.” (QS Al Araf ayat 155).
Muhammad Rasyid Ridla, murid dari Muhammad Abduh, tokoh pembaru Islam terkemuka asal Mesir, menafsirkan kata "fitnah" pada potongan ayat di atas sebagai ujian. Rasyid Ridla bahkan menerangkan asal mula kata fitnah.
Menurutnya fitnah adalah proses pemurnian, pembersihan jiwa. Sama dengan ungkapan orang Arab terhadap proses pemurnian logam mulia, orang Arab mengungkapkannya dengan dinarun maftuun (dinar yang dimurnikan).
Meski pada prosesnya, pemurnian logam mulia tadi dibakar dengan api yang sangat panas. Jadi, gempa yang menimpa orang beriman itu merupakan cobaan dari Allah SWT serta kasih sayang-Nya untuk "memurnikan" dan "membersihkan" noda-noda tak kasat mata yang mengotori jiwa agar manusia menjadi pribadi yang lebih baik. Walau pada prosesnya mengundang banyak rasa sakit. (Muhammad Rasyid Ridla, Tafsir al-Manar, juz 9 hlm 189-190)
Baca juga: Dulu Anggap Islam Agama Alien, Ini yang Yakinkan Mualaf Chris Skellorn Malah Bersyahadat
Nabi Muhammad SAW seperti diriwayatkan Imam al-Bukhari, bersabda:
مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُصِبْ مِنْهُ "Orang yang dikehendaki Allah menjadi pribadi yang lebih baik, Allah akan mengujinya terlebih dahulu." (HR al-Bukhari no 5645)
Perlu diperhatikan, ujian dalam bentuk bencana alam seperti gempa bumi, tidak hanya ditujukan bagi masyarakat yang terdampak. Namun, ujian juga berlaku bagi mereka yang tidak terdampak.
Mampukah masyarakat sekitar yang tidak terdampak gempa menyisihkan hartanya demi mereka yang terdampak bencana?