REPUBLIKA.CO.ID,PURWOKERTO- Muktamar ke-41 Al Irsyad Al Islamiyah resmi dibuka oleh Wakil Presiden RI Prof. DR. Kyai Haji Ma’ruf Amin, di Purwokerto pada Rabu (23/11/22) sore. Acara ini rencananya akan digelar selama tiga hari hingga Jumat (25/11/22).
Ketua Umum PP Al Irsyad Al Islamiyah, Dr Faisol Nasar Bin Madi MA dalam sambutannya menyampaikan, Al Irsyad sebagai organisasi dakwah pada saat bermuktamar ini sudah berusia 108 tahun, sebuah usia yang bisa disebut matang.
Dan sejak awal berdiri Al Irsyad senantiasa terlibat secara konsisten dalam problem-problem keumatan, sejak pra kemerdekaan, kemerdekaan, hingga saat ini. Paska kemerdekaan banyak kader-kader Al Irsyad yang aktif duduk di pemerintahan.
"Meski demikian, sebagai organisasi dakwah, Al Irsyad tetap konsisten tidak terlibat dalam politik praktis, karena politik Al Irsyad adalah politik peradaban, politik kebangsaan," ujar Ketua Umum PP Al Irsyad Al Islamiyah, Dr Faisol Nasar Bin Madi MA di Purwokerto, Rabu (23/11/22).
Menurutnya, sikap politik Al Irsyad itu tidak terlepas dari manhaj dakwah Al Irsyad, yaitu mengikuti manhaj washati, atau madzhab moderasi, dalam dakwahnya mengutamakan hikmah, menjauhkan diri dari sikap-sikap tatharuf, tasyaddud, dan takfiri. Karena Al Irsyad menginsyafi posisinya sebagai khadimul ummah dan shadiqul hukumah atau syarikul hukumah.
Dalam usia 108 tahun mengabdi pada bangsa dan negara, Al Irsyad mengalami dinamika pasang dan surut. Saat pasang Al Irsyad menjadi inspirasi kebangsaan, saat surut Al Irsyad memperdalam pemahaman keislaman dan keIndonesiaannya, sehingga tak peduli pasang maupun surut, kiprat Al Irsyad tak pernah menyusut.
Lebih lanjut ia memaparkan, Al Irsyad memahami dinamika kebangsaan, sejak era kolonial hingga era milineal, terjadi perubahan peradaban, dari peradaban agraris hingga peradaban otomatis. Dan saat ini, kita berada di era digital, sebuah era yang ditandai dengan revolusi wifi hingga mengubah pola pikir dan pola perilaku manusia dan masyarakat. Era ini juga ditandai dengan kecepatan informasi, kecepatan perubahan atau disruption, perilaku industri yang berubah, termasuk pola sosial yang juga berubah sehingga ruang-ruang relasi sosial yang harmoni bergeser ke arah indidual yang terisolasi.
"Di tengah kondisi seperti disebut di atas, Al Irsyad mengadakan Muktamar ke 41 di Purwokerto. Insyaallah muktamar ini akan menjadi penanda kebangkitan Al Irsyad untuk bersama-sama komponen bangsa yang lain mewujudkan Indonesia maju dan bermartabat,"tuturnya.
Dalam kesempatan ini Al Irsyad Al Islamiyyah juga ingin mendorong pemerintah dan seluruh organisasi keagamaan untuk bersama-sama melakukan Ijtihad Peradaban. Ijtihad peradaban tersebut dapat dijadikan sebagai panduan untuk merumuskan roadmap Indonesia Emas 2045, dengan menjadikan manusia sebagai pusat pengendali teknologi. Menjadikan teknologi dan inovasi sebagai sarana untuk meningkatkan nilai-nilai kemanusiaan demi tercapainya kehidupan sosial, politik, ekonomi, hukum, kebudayaan yang lebih baik.
Melalui pendidikan, Al Irsyad akan berupaya mendidik kader-kader bangsa terbaik, demi mempersiapkan Indonesia maju dengan berpedoman pada Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia serta bercirikan nilai-nilai keislaman substantif.
"Dalam kesempatan yang berbahagia ini, Wakil Presiden Republik Indonesia hadir di forum ini, dan kami berharap Kyai Ma’ruf Amin dapat memberi saran dan masukkan bagi Al Irsyad untuk memperkokoh perannya di masyarakat," katanya.
Muktamar ke - 41 PP Al Irsyad Al Islamiyyah akan digelar selama tiga hari hingga Jumat (25/11/22) di Purwokerto. Purwokerto memiliki cabang Al Irsyad Al Islamiyyah terbaik dari sisi penyelenggaraan lembaga pendidikan, dakwah, maupun kepedulian sosialnya. Hal itu melatarbelakangi pemilihannya sebagai tuan rumah penyelenggaraan muktamar tersebut.
Selain dihadiri oleh Wakil Presiden, kegiatan muktamar Al Irsyad Al Islamiyyah ini juga dihadiri oleh Gubernur jawa Tengah, Ganjar Pranowo, yang mengawali hari pertama Muktamar dengan Seminar bertema Nasionalisme.