REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis kebidanan dan kandungan Ivander R Utama mengatakan penggunaan alat kontrasepsi merupakan suatu hal yang penting bagi ibu setelah melahirkan dengan operasi caesar. Mengikuti program keluarga berencana (KB) dapat membantu mengatur jarak kehamilan.
"Kalau tidak ber-KB jaraknya jadi kelewatan maka otomatis jadi lebih cenderung ke caesar karena jarak kehamilan terlalu dekat sementara luka di rahimnya itu belum sembuh dengan benar," ucapnya dalam diskusi mengenai melahirkan normal pascacaesar secara daring yang diikuti di Jakarta, Selasa.
Dr Ivander mengatakan untuk pasien yang ingin melahirkan secara normal setelah sebelumnya melalui tindakan caesar, perlu mengatur jarak kehamilan agar tidak terlalu dekat. Jarak kehamilan yang terlalu dekat dari yang sebelumnya menyebabkan kondisi rahim belum siap secara sempurna setelah operasi caesar, sehingga dokter tidak bisa mengambil risiko jika memaksakan untuk melahirkan secara normal.
Pasien yang tidak menggunakan KB untuk mengatur jarak kehamilan akan menurunkan probabilitas atau kemungkinan melahirkan normal pascacaesar. Selain itu, menurut dr Ivander, jika merencanakan melahirkan normal pascapersalinan caesar, ibu harus memperhatikan asupan nutrisi yang cukup untuk menghadapi proses persalinan karena proses tersebut cukup menguras energi.
"Artinya jangan menghadapi persalinan dalam kondisi anemia, karena kalau anemia pasti kontraksinya enggak kuat, resiko pendarahan akan meningkat, pola kontraksinya akan nggak bagus, jadi itu penting," ucap dokter dari Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Bunda ini.