Jumat 25 Nov 2022 16:45 WIB

Pemkot Tasikmalaya Mulai Tangani Jembatan yang Longsor di Jalan Ahmad Yani

Bencana tanah longsor di Tasikmalaya terjadi pada Kamis (24/11/2022)

Rep: Bayu Adji P/ Red: Nur Aini
Kondisi jembatan yang longsor di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, Jumat (25/11/2022).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Kondisi jembatan yang longsor di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, Jumat (25/11/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) mulai melakukan penanganan bencana tanah longsor yang kembali terjadi di badan jembatan Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya. Salah satunya adalah melepas beban kabel pada tiang milik Telkom yang berada di badan jembatan.

"Kabel-kabel provider internet tadi malam sudah dilepas," kata Kepala Bidang Jalan dan Jembatan, Dinas PUTR Kota Tasikmalaya, Wenda Krisnawan, saat dikonfirmasi Republika.co.id, Jumat (25/11/2022).

Baca Juga

Menurut dia, bencana tanah longsor yang terjadi pada Kamis (24/11/2022) sore itu disebabkan oleh beban rangka milik PDAM. Ia mengatakan, fondasi rangka milik PDAM menumpuk di badan sungai. Hal itu ditambah di hari kejadian terjadi hujan dengan intensitas tinggi, aliran Sungai Ciloseh menghantam rangka tersebut. Akibatnya, badan sungai ikut terbawa dan menyenangkan tanah longsor.

Wenda menambahkan, lahan di lokasi itu dijadikan tempat pembuangan sampah oleh masyarakat. "Jadi tumpuan itu tidak terlalu padat, jadi sangat wajar apabila ada tarikan dan menyebabkan longsor. Harusnya kan sekian meter ke belakang dari titik itu, sehingga titik tumpuan jembatan tidak terganggu," ujar dia.

Selain itu, di lokasi longsor juga terdapat tiang milik Telkom yang di atasnya tergantung banyak kabel. Akibatnya, beban tanah menjadi makin berat.

Menurut dia, pihaknya sebenarnya telah memberi tahu ke PDAM mengangkat rangka yang ada di badan jembatan sejak beberapa waktu lalu. Namun, pihak PDAM belum sanggup karena tak ada tenaga teknis. "Akhirnya keburu kemarin sore kejadian lagi. Memang sudah terprediksi, rangka PDAM memang belum dipindah hingga kini. Termasuk ada pipa-pipa yang ikut menggantung di bawah jembatan. Itu harus diangkat juga," kata dia.

Longsor yang terjadi pada Kamis sore itu otomatis akan menambah beban pekerjaan perbaikan jembatan yang telah dilakukan selama sekitar sebulan terakhir. Padahal, progres pekerjaan perbaikan jembatan itu telah mencapai sekitar 75 persen.

Wenda mengatakan, pihaknya sedang menghitung kekurangan anggaran untuk perbaikan jembatan itu. "Berapa kekurangan anggaranya masih proses penghitungan konsultan. Mudah-mudahan masih bisa tercover, karena kebetulan ada pekerjaan yang bisa ditinggalkan di lokasi longsor sebelumnya. Kalau tidak, ya kita harus mengajukannya lagi," ujar dia.

Ihwal perbaikannya, pihaknya masih akan mendiskusikannya terlebih dahulu. Namun, kemungkinan bagian yang longsor itu akan diurug oleh batu. Selain itu, drainase di wilayah itu juga akan diperbaiki.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement