Jumat 25 Nov 2022 19:32 WIB

Berburu Waktu untuk Melihat Tarsius di Cagar Alam Tangkoko, Kapan Saja?

Waktu yang tepat untuk melihat tarsius kapan saja?

Rep: oohya! I demi Indonesia/ Red: Partner
.
Foto: network /oohya! I demi Indonesia
.

Menunggu waktu gelap (foto: priyantono oemar)
Menunggu waktu gelap (foto: priyantono oemar)

Tarsius adalah binatang malam (nokturnal). Kapan waktu yang tepat untuk bisa melihatnya?

Karena binatang malam (nokturnal), maka untuk bisa melihat Tarsius perlu menunggu menjelang hari gelap saat tarsius hendak keluar rumah dan menjelang hari terang saat tarsius pulang ke rumah. Untuk bisa mendapatkan dua kesempatan itu perlu mendirikan tenda di Cagar Agam Tangkoko, Bitung, Sulawesi Utara. Tapi, jika tidak sempat bertenda, cukup mencegat di bawah pohon beringin di hari menjelang gelap.

Pohon beringin adalah rumah mewah bagi tarsius di Cagar Alam Tangkoko. Siang hari mereka tidur di sela-sela batang beringin yang terlindung dari paparan sinar. Menjelang gelap satu per satu mereka akan pindah dari lokasi persembunyian.

Menunggu waktu gelap (foto: priyantono oemar)
Menunggu waktu gelap (foto: priyantono oemar)

Begitu gelap, mereka langsung loncat ke dahan terdekat, lalu ke pohon-pohon terdekat dari beringin. Saat perpindahan inilah mereka saling bercuit (contact call) dengan suara yang melengking. Begitu hari benar-benar gelap mereka akan mencari tempat-tempat yang ada makanan. Radius “perjalanan”mereka mencapai 500 meter dari rumah mereka.

Sudah keluar dari rumah untuk mulai mencari makan (foto: priyantono oemar)
Sudah keluar dari rumah untuk mulai mencari makan (foto: priyantono oemar)

Jika ada yang mendapatkan makanan akan dilakukan feeding call, memanggil anggota keluarganya bergabung. Jika dalam perburuan makan itu ada yang terancam bahaya, maka akan dilakukan alarm call. Irama alarm call lebih cepat dari feeding call. Irama feeding call lebih cepat dari irama contact call. Sewaktu saya ke Tangkoko, hanya bisa mendengarkan contact call sebelum mereka berburu makanan dan feeding call.

Primata terkecil di dunia dengan ukuran kepala 4-5 cm.
Primata terkecil di dunia dengan ukuran kepala 4-5 cm.

Sebagai primata terkecil di dunia, tarsius memiliki berat 120 gram untuk tarsius jantan dan 117 gram untuk tarsius betina. Bayi tarsius hanya 17 gram. Kepalanya hanya 4-5 cm. Panjang ekor 23-24 cm.

Uji coba pemberian makanan selama 28 hari yang dilakukan peneliti Universitas Indonesia dan Oxford Brookes University, menghasilkan tarsius betina berberat 148 gram dari berat semula hanya 113 gram. Lalu untuk tarsius yang semula hanya berberat 133 gram, menjadi 136 gram.

Priyantono Oemar

sumber : https://oohya.republika.co.id/posts/189963/berburu-waktu-untuk-melihat-tarsius-di-cagar-alam-tangkoko-kapan-saja-
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement