REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Politeknik Pariwisata NHI Bandung menggelar Sidang Terbuka Wisuda Poltekpar NHI Bandung di Sasana Budaya Ganesha (SABUGA), Sabtu (26/11) secara hybrid (luring & daring). Meskipun dilaksanakan secara hybrid, wisuda kali ini tetap diselenggarakan dengan kewaspadaan tinggi serta kepatuhan yang ketat pada protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19.
"Misalnya dalam bentuk pewajiban penggunaan masker dan pembatasan interaksi pengunjung yang hadir," kata Direktur Poltekpar NHI Bandung, Andar Danova L Goeltom SSos MSc .
Berbeda dari wisuda sebelumnya, kata dia, Wisuda kali ini adalah kali pertama Poltekpar NHI Bandung melaksanakan Wisuda sejak beralih status dari Sekolah Tinggi menjadi Politeknik pada Januari tahun 2022 dan dilaksanakan di luar kampus Poltekpar NHI Bandung.
"Karena jumlah wisudawan yang melakukan registrasi sebanyak 717 dari jenjang Pascasarjana hingga Diploma III," ujar Andar.
Andar menjelaskan, peserta wisuda terdiri dari 27 mahasiswa program S2 (Pascasarjana), 105 mahasiswa program S1 (Sarjana), 210 mahasiswa program D-IV (Diploma 4) dan 375 mahasiswa program D-III (Diploma 3).
Pada kegiatan wisuda tahun ini, kata dia, Poltekpar NHI Bandung mengusung tema By Hard Works All Things Increase and Grow: Grandescunt Aucta Labore yang memiliki arti dengan kerja keras, semua hal bertambah dan berkembang.
Tema ini, kata dia, mengandung esensi bahwa dengan kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas serta kerja ikhlas kita dapat mewujudkan harapan dan mimpi kita bersama.
Andar berharap, kepada para wisudawan – wisudawati sebagai generasi emas warisan bangsa dan pilar bangsa, dapat segera melanjutkan perjuangan untuk kembali kepada masyarakat, nusa dan bangsa ini. Serta terus berkontribusi bagi pembangunan pariwisata di Indonesia.
Sedangkan menurut Kepala Pusat Pengembangan SDM Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Faisal, MM.Par CHE, Poltekpar NHI Bandung telah sukses menggelar wisuda menjawab arahan Menteri membangun SDM berkualitas dan berdaya saing. Para lulusan dapat terus mengembangkan kemampuan. Sehingga selalu berkiprah di industri baik itu di dalam negeri ataupun luar negeri. Serta, menjadi solusi pemenuhan lapanagn kerja mennghadirkan program sesuai kebutuhan masyarakat .
"Target kami lulusan ini 70 persen bekerja profesional dan 30 persen berwirausaha," katanya.
Menurut salah satu wisudawan terbaim Naufal Wijaya, dari Program Studi Administrasi Hotel (ADH) dengan IPK 3,80, setelah lulus tentunya ia berharap bisa turut memajukan pariwisata di Indonesia. Pertama, pasti setelah lulus akan mencari pengalaman kerja dulu.
"Setelah punya pengalaman baru kita bakal coba gali potensi lainnya dari apa yang saya dapat ilmu semuanya kita terapkan kita implementasikan. Bahkan mungkin mulai berwirausaha," katanya.