Senin 28 Nov 2022 19:31 WIB

Ada 3 Lokasi Relokasi Gempa Cianjur, Ini Daerahnya

Warga yang akan direlokasi masih menunggu kajian BMKG.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Dwi Murdaningsih
Sejumlah truk berisi bantuan untuk korban gempa di Kabupaten Cianjur siap diberangkatkan, di Plaza Balai Kota Bandung, Senin (28/11/2022). Pemkot Bandung menyalurkan bantuan dana dan barang senilai Rp 845 juta lebih kepada korban gempa di Kabupaten Cianjur. Dana tersebut berasal dari infaq dan sedekah para aparatur sipil negara (ASN) dan non-ASN di lingkungan Pemkot Bandung. Bantuan itu diharapkan dapat membantu meringankan penderitaan masyarakat yang terkena musibah.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Sejumlah truk berisi bantuan untuk korban gempa di Kabupaten Cianjur siap diberangkatkan, di Plaza Balai Kota Bandung, Senin (28/11/2022). Pemkot Bandung menyalurkan bantuan dana dan barang senilai Rp 845 juta lebih kepada korban gempa di Kabupaten Cianjur. Dana tersebut berasal dari infaq dan sedekah para aparatur sipil negara (ASN) dan non-ASN di lingkungan Pemkot Bandung. Bantuan itu diharapkan dapat membantu meringankan penderitaan masyarakat yang terkena musibah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak tiga lokasi telah disiapkan untuk relokasi bagi warga terdampak gempa Cianjur yang tidak bisa kembali ke rumah sebelumnya. Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan, tiga lokasi tersebut yakni pertama di lahan seluas 2,5 hektar di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, kedua di lahan seluas 4 hektar di Kecamatan Mande dan 10 hektare di Kecamatan Pacet.

"Kemarin melalui Kepala BNPB sudah disampaikan di lokasi di Desa Sirnagalih, sekarang tadi kami berembuk dengan tim, alhamdulillah sudah mendapatkan lagi dua lokasi yaitu di Kecamatan Mande seluas 4 hektar dan di kecamatan Pacet tepatnya di Cipendawa dengan luas 10 hektar," ujar Herman dalam  konferensi pers update penanganan Gempa Cianjur yang disiarkan daring, Senin (28/11/2022).

Baca Juga

Herman mengatakan, untuk lokasi relokasi pertama yakni di Desa Sirnagalih, tim akan segera melakukan perataan tanah. Dia berharap, pembangunan bisa segera dilakukan tim dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

"Alhamdulillah yang di kecamatan Cilaku di desa Sirnagalih insya allah tidak akan lama lagi tim akan action  untuk perataan-perataan tanah. Mudah-mudahan dari kementerian PU ini bisa dipercepat untuk pembangunan pembangunannya," ujarnya.

Sementara, untuk kepastian penggunaan dua lokasi relokasi lainnya masih perlu menunggu persetujuan dari BMKG, BPN, dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMB).

Herman melanjutkan, kepada warga mana saja peruntukan lahan relokasi tersebut masih menunggu dari kajian BMKG. Sebab, rumah yang dibangun di relokasi tersebut dikhususkan bagi warga yang rumahnya di jalur rawan bencana.

"Saya sedang menunggu dari kajian BMKG tapi secara gamblang kemarin sudah mendapat informasi salah satunya yaitu di Kecamatan Cugenang, daerah Cijedil yang terjadi longsor," ujarnya.

"Yang kedua di desa Mangunkerta Gintung, yang ketiga di desa Sarampad yang mana Desa Sarampad itu di mana titik terjadinya bencana gempa yang kemarin terjadi," tambahnya.

Dia menyampaikan, saat ini tim verifikasi juga sudah turun ke lapangan dan terus mendata warga terdampak. Dia berharap proses verifikasi selesai dalam waktu 5-6 hari ke depan. Dari proses verifikasi, diketahui warga mana saja yang rumahnya masuk kategori rusak berat, sedang, hingga ringan.

"Hari kemarin alhamdulillah 3.500 sudah terverifikasi sekarang mudah-mudahan bisa lebih menambah dan direncanakan dalam waktu 5-6 hari mudah-mudahan verifikasi bisa terselesaikan," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement