Rabu 30 Nov 2022 17:51 WIB

IHSG Ditutup Menguat 0,99 Persen Terkerek Saham BYAN hingga BBNI

Saham termasuk top gainers hari ini BYAN, PRDA, BBNI, SHID dan TECH

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat signifikan pada penutupan perdagangan Rabu (30/11). IHSG naik nyaris satu persen ke level 7.081,31 meski sempat terkoreksi tipis di awal sesi pertama. Saham termasuk top gainers hari ini BYAN, PRDA, BBNI, SHID dan TECH
Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat signifikan pada penutupan perdagangan Rabu (30/11). IHSG naik nyaris satu persen ke level 7.081,31 meski sempat terkoreksi tipis di awal sesi pertama. Saham termasuk top gainers hari ini BYAN, PRDA, BBNI, SHID dan TECH

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat signifikan pada penutupan perdagangan Rabu (30/11). IHSG naik nyaris satu persen ke level 7.081,31 meski sempat terkoreksi tipis di awal sesi pertama. 

Phillip Sekuritas Indonesia mengatakan indeks saham di Asia sore ini mayoritas ditutup naik karena investsor terus memantau aksi protes anti strategi Zero COVID di China dan menjelang pidato oleh ketua bank sentral AS Federal Reserve, Jerome Powell, nanti malam.

Pemerintah China sudah melonggarkan sejumlah pembatasan setelah aksi demonstarsi besar terjadi di 8 kota besar di daratan China dan juga di Hong Kong. Belum jelas apakah aksi demonstrasi jalanan akan kembali terjadi setelah pihak otoritas menahan sejumlah orang dan meningkatkan pengawasan.

Dari sisi makroekonomi, data resmi Manufacturing PMI China yang dirilis oleh National Burea of Statistics (NBS) turun ke level 48,0 di bulan November dari level 49,2 dan lebih rendah dari ekspektasi pasar yang berada di level 49,0.

Ini menandakan kontraksi selama dua bulan beruntun bagi Manufacturing PMI dan merupakan penurunan terbesar sejak April di tengah gelombang terkini penularan virus COVID-19 dan pemberlakukan kebijakan pembatasan sosial yang ketat di berbagai kota besar.

Pekan ini, Pemerintah AS akan merilis beberapa data pasar tenaga kerja AS seperti data Job Openings and Labor Turnover (JOLT) bulan Oktober malam nanti, di susul oleh rilis data Weekly Jobless Claims pada hari Kamis. Puncaknya adalah rilis data Non-Farm Payrolls (NFP) untuk bulan November pada hari Jumat.

Di pasar komoditas, harga minyak mentah mencatatkan kenaikan selama tiga hari beruntun setelah data memperlihatkan penurunan tajam pada persediaan minyak mentah AS. Investor menanti pertemuan OPEC+ pada 4 Desember nanti untuk mengetahui apakah OPEC+ akan mencapai kesepakatan untuk memangkas volume produksi.

Sektor Consumer Non-Cyclical mengalami penguatan paling besar mencapai 0,89 persen kemudian disusul oleh sektor industrials dengan kenaikan 0,64 persen. Sektor Consumer Cyclicals menyusul dengan kenaikan 0,45 persen.

Beberapa saham termasuk top gainers sepanjang perdagangan hari ini yaitu BYAN, PRDA, BBNI, SHID dan TECH. Adapun saham-saham yang mendominasi penurunan antara lain GGRM, NFCX, AMFG, CPIN, dan ADES.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement