Jumat 02 Dec 2022 21:13 WIB

Tanda yang Menunjukkan Allah SWT Ridhai dan Muliakan Seseorang

Kemuliaan seseorang diperoleh berkat ridha Allah SWT

Rep: Fuji E Permana/ Red: Nashih Nashrullah
Mengingat Allah SWT Ilustrasi. Kemuliaan seseorang diperoleh berkat ridha Allah SWT
Foto: ANTARA FOTO/Jojon
Mengingat Allah SWT Ilustrasi. Kemuliaan seseorang diperoleh berkat ridha Allah SWT

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Tanda bahwa Allah SWT menempatkan seseorang di tempat yang baik adalah memberikan kedudukan yang mulia kepada orang tersebut dengan menempatkan orang itu di salah satu sifat-Nya.

Misalnya seseorang yang rajin ibadah memiliki sifat pengasih dan penyayang kepada sesama manusia.

Baca Juga

مِنْ عَلاَمَاتِ إِقَامَةِ الْحَقِّ لَكَ فِى الشَّىْءِ : إِقَامَتُهُ إِيَّاكَ فِيهِ مَعَ حُصُولِ النَّتَائِجِ

"Di antara tanda Allah SWT menempatkan kamu di suatu tempat adalah Dia menempatkan kamu di dalamnya serta berbagai keuntungan yang bisa didapatkan." (Syekh Ibnu Athaillah as-Sakandari, Al-Hikam) 

Di antara tanda bahwa Allah SWT memberikan kedudukan mulia kepada kamu di hadapan-Nya adalah ketika kamu ditempatkan di salah satu sifat-Nya yang mulia. 

Sebagaimana kamu ketahui bahwa Allah SWT memiliki berbagai sifat, di antaranya ada yang menunjukkan kemuliaan, seperti Mahaagung, Mahamulia, Mahapengasih, Mahapenyayang, dan lain sebagainya. 

Ada juga sifat yang menunjukkan keagungan, seperti Mahaperkasa dan Mahatinggi, dan lain sebagainya. 

Jika seorang hamba rajin beribadah, kemudian memiliki sifat-sifat kemuliaan, itu artinya Allah SWT telah menempatkannya di posisi yang baik dan dihubungkan dengan diri-Nya. 

Sebaliknya, jika ibadahnya itu tidak menghasilkan apa-apa, maka ia tidak boleh menyandarkan kedudukan yang dimiliki kepada-Nya. Hal ini sebagai adab kepada Sang Penguasa. Katakanlah, bahwa setanlah yang menempatkannya dalam posisi yang tidak baik itu. 

Hal ini dijelaskan penyusun syarah dan penerjemah Al-Hikam, D A Pakih Sati Lc dalam buku Kitab Al-Hikam dan Penjelasannya yang diterbitkan penerbit Noktah 2017.     

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement