Senin 05 Dec 2022 17:14 WIB

Rumah Sakit di Versailles Terkena Serangan Dunia Maya

RS harus membatalkan operasi dan memindahkan beberapa pasien.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Serangan siber (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com.
Serangan siber (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Sebuah rumah sakit di Versailles harus membatalkan operasi dan memindahkan beberapa pasien setelah terkena serangan dunia maya selama akhir pekan. Kementerian Kesehatan Prancis pada Ahad (4/12/2022) mengatakan, enam pasien telah dipindahkan pada Sabtu (3/12/2022) malam, tiga di antaranya dari perawatan intensif dan tiga lainnya  dari unit neonatal -- kata menteri, Francois Braun, saat mengunjungi rumah sakit.  Orang lain mungkin mengikuti, tambahnya.

Badan kesehatan daerah (ARS) mengatakan, rumah sakit telah membatalkan operasi, tetapi melakukan segala upaya untuk tetap menjalankan layanan dan konsultasi berjalan. Staf tambahan harus dipanggil ke unit perawatan intensif, karena diperlukan sumber daya tambahan untuk mengawasi alat monitor kesehatan.

Baca Juga

"Serangan dunia maya itu telah menyebabkan reorganisasi total rumah sakit," ujar Menteri Kesehatan, Francois Braun, dilaporkan Alarabiya, Senin (5/12).

Kantor kejaksaan Paris telah membuka penyelidikan awal atas peretasan data negara dan upaya pemerasan, setelah rumah sakit mengajukan pengaduan resmi pada Ahad. Selama beberapa bulan, rumah sakit dan sistem kesehatan di Prancis telah menjadi sasaran peretas.

Menurut Braun, rumah sakit yang sama telah mengatasi serangan siber dalam beberapa bulan terakhir. Sebelumnya pada Agustus, rumah sakit Corbeil-Essonnes di pinggiran Paris juga menjadi sasaran, dan membutuhkan waktu beberapa minggu untuk kembali normal. 

Pada kesempatan itu, peretas meminta uang sebesar 10 juta dolar AS. Namun kemudian diturunkan menjadi satu atau dua juta dolar AS. Peretas menetapkan batas waktu hingga 23 September bagi rumah sakit untuk membayar uang tebusan. Mereka mengunggah data rahasia pasien dan staf ke dark web

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement