REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Permohonan atau doa orang Muslim sangat bermanfaat bagi orang yang sudah meninggal dunia. Orang yang meninggal dunia tidak bisa mengharapkan apa-apa kecuali doa dari keluarga dan dan sodara sesama Muslim.
Ibnu Qayyim Al-Jauziyah dalam kitabnya "ROH" doa orang Muslim yang dapat diambil manfaatnya oleh orang yang meninggal itu diabadikan di dalam surah Al-Hasyr ayat 10 yang artinya:
"Dan orang-orang yang datang sesudah mereka Muhajirin dan Anshor berdoa. "Ya Allah, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah engkau biarkan kedengkian di dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman."
Ibnu Qayyim Al-Jauziyah mengatakan, atas doa tersebut Allah SWT memuji kaum Muhajirin dan Anshor, kqrena ampunan yang mereka mohonkan bagi orang-orang Mukmin sebelum mereka. Hal ini menunjukkan bahwa orang-orang yang sudah meninggal itu dapat mendapatkan manfaat dari ampunan yang dimohonkan orang-orang yang hidup.
Bisa saja dikatakan, "mereka dapat mengambil manfaat dengan ampunan yang dimohonkan itu, karena mereka telah membuat sunnah iman bagi orang-orang yang sudah mereka. Maka ketika orang-orang sudah mereka mengikuti sunnah itu secara otomatis mereka juga mendapatkan pahalanya."
Mayat pun bisa mendapatkan manfaat dengan doa yang diucapkan orang-orang Mukmin ketika menshalati jenazah. Di dalam as-sunnah disebutkan dari hadis Abu Hurairah radhiyallahu Anhu Dia berkata Rasulullah SAW bersabda.
"Jika kalian menshalati mayat maka tuluskanlah doa baginya."
Di dalam Shahih Muslim disebutkan dari hadis bin Malik, dia berkata Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mensalati jenazah, maka aku hafalkan doa yang beliau ucapkan saat shalat yaitu sebagai berikut.
" Ya Allah, ampunilah baginya, rahmatilah dia, berilah dia afiat, maafkanlah dosanya, muliakanlah tempat tinggalnya, lapangkanlah tempat masuknya, cucilah dia dengan air, salju dan embun, bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana engkau membersihkan kain putih dari kotoran, berilah dia pengganti rumah yang lebih baik daripada rumahnya, keluarga yang lebih baik daripada keluarga dan istri yang lebih baik daripada istrinya, masukkanlah dia ke dalam surga lindungilah dia dari siksa kubur dan siksa api neraka."
Di dalam sunnah disebutkan dari Watsilah bin Al-Asyqa, dia berkata Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam meshalati seorang laki-laki dari orang-orang muslim. Maka aku dengar beliau mengucapkan..
"Ya Allah sesungguhnya fulan berada dalam tanggunganmu dan tali lindunganmu. Maka lindungilah dia dari ujian kubur dan siksa neraka, Engkaulah yang memenuhi dan yang benar. Maka ampunilah dosanya dan rahmatilah dia sesungguhnya Egkau maha pengampun lagi maha penyayang."
Ibnu Qayyim memastikan doa di atas tersebut banyak disebutkan dalam hadis yang maksudnya mensalati (mendoakan) mayat, begitu pula mendoakannya setelah mayat itu dikuburan. Di dalam as-sunnah disebutkan dari hadis Utsman bin Affan radhiallahu dia berkata.
"Apabila Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam selesai menguburkan mayat, maka beliau berdiri di sisinya seraya bersabda, "hendaklah kalian memohonkan ampun bagi saudara kalian dan mohonkanlah keteguhan hati baginya, karena sekarang dia sedang ditanya."
Begitu pula doa bagi mereka saat menziarahi kubur mereka, sebagaimana yang disebutkan di dalam shahih Muslim, dari hadist Buraidah bin Al-Khusaib, dia berkata, Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam mengajarkan kepada orang-orang jika mereka pergi ke kuburan hendaklah mengucapkan:
"Kesejahteraan atas kalian wahai para penghuni kubur dari orang-orang mukmin dan Muslim, sesungguhnya kami insya Allah akan bersua kalian. Kami memohon afiat kepada Allah bagi kami dan kamu sekalian."