Selasa 06 Dec 2022 06:23 WIB

Capai 100 Persen, ASDP Tuntaskan Program Digitaliasi Pembayaran Non-Tunai

Pekan ini ASDP memberlakukan pembayaran tiket penyeberangan Non-tunai di 2 pelabuhan

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menuntaskan program digitalisasi pembayaran tiket penyeberangan dari total target 17 pelabuhan di seluruh Indonesia yang menerapkan transaksi secara Non-tunai (cashless) pada tahun ini.
Foto: istimewa
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menuntaskan program digitalisasi pembayaran tiket penyeberangan dari total target 17 pelabuhan di seluruh Indonesia yang menerapkan transaksi secara Non-tunai (cashless) pada tahun ini.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA---PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menuntaskan program digitalisasi pembayaran tiket penyeberangan dari total target 17 pelabuhan di seluruh Indonesia yang menerapkan transaksi secara Non-tunai (cashless) pada tahun ini.

Teranyar, pada awal pekan ini ASDP memberlakukan pembayaran tiket penyeberangan Non-tunai di 2 pelabuhan yakni Pelabuhan Pagimana, Luwuk, Provinsi Sulawesi Tenggara, dan Pelabuhan Gorontalo, Provinsi Gorontalo.

Baca Juga

"Alhamdullilah, target sebanyak 17 pelabuhan yang menerapkan pembayaran Cashless tahun ini sudah tercapai 100 persen. Kami berharap, seluruh pelabuhan ASDP ke depannya dapat menerapkan pembayaran cashless," tutut Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin.

Ke-17 pelabuhan yang menjadi target ASDP dan kini sudah menerapkan pembayaran secara cashless adalah Pelabuhan Bira dan Pamatata (Selayar), Pelabuhan Jepara dan Karimunjawa (Jepara), Pelabuhan Batulicin dan Tanjung Serdang (Batulicin), serta Pelabuhan Bajoe dan Kolaka (Bajoe). Selanjutnya, Pelabuhan Sape dan Labuan Bajo (Sape), Pelabuhan Tanjung Kelian (Bangka), Pelabuhan Hunimua, Waipirit, Galala, dan Namlea (Ambon), Pelabuhan Pagimana (Luwuk), dan Pelabuhan Gorontalo (Gorontalo).

Diungkapkan, metode pembayaran tiket secara Non-tunai memberikan banyak manfaat bagi pengguna jasa. Pertama, memberikan rasa aman dan nyaman dengan adanya standar pengisian data diri yang lengkap terhadap jaminan asuransi dan kelengkapan manifest penyeberangan.

Manfaat kedua, transaksi pembayaran mudah, praktis, terhindar dari uang palsu serta mendukung protokol kesehatan Covid-19 untuk mencegah penularan karena meminimalisir kontak dengan petugas loket.

Ketiga, proses transaksi di tollgate lebih ringkas dan cepat serta pengguna jasa dapat lebih nyaman, teratur dan tertib, tidak perlu lagi antre di pelabuhan.

Shelvy mencontohkan dengan diterapkannya metode pembayaran non-tunai atau cashless ini, maka baik masyarakat, wisatawan, hingga pelaku usaha baik di Luwuk dan Gorontalo akan semakin mudah melakukan penyebrangan atau pengiriman hasil buminya. Kedua wilayah tersebut memiliki hasil bumi unggulan yang tentunya membutuhkan akses transportasi yang memadai untuk pendistribusiannya. Adapun hasil bumi yang berasal dari kedua wilayah tersebut cukup beragam seperti kelapa, ikan laut, dan beras dari Luwuk serta jagung dan gula dari Gorontalo.

Demikian pula, untuk sektor wisata dari kedua wilayah tersebut tentunya akan semakin berkembang seperti Pulo Dua, Air Terjun Piala, Bukit Teletubies, Danau Paisupok, dan Pantai Kilo di Luwuk, serta hiu paus dan Pantai Botutonuoh di Gorontalo.

Shelvy menambahkan, melalui pemberlakuan digitalisasi dalam transaksi pembayaran, ASDP ingin meningkatkan customer experience para pengguna jasa. Dalam tiga tahun terakhir, masyarakat semakin melek dengan perubahan dan mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi.

Baca juga : OJK Cabut Izin Usaha Asuransi Wanaartha Life

"ASDP akan konsisten dalam implementasi program digitalisasi layanan pembayaran tiket penyeberangan ini. Tahun depan, target kami

dapat menerapkan pembayaran cashless di lintasan penyeberangan yang beroperasi di pelosok daerah," tutur Shelvy.

Adapun metode pembayaran non-tunai yang diterapkan ASDP terdiri atas payment link melalui opsi layanan Virtual Account, lalu kartu uang elektronik dari Bank BRI, BNI, Mandiri, dan BCA, serta layanan Dompet Elektronik dari OVO, ShopeePay, LinkAja, dan Dana.

Saat akan melakukan transaksi pembayaran di pelabuhan, penumpang dipastikan telah membawa identitas diri, mengisi manifest saat membeli tiket, dan menyiapkan alat pembayaran baik transfer VA, kartu uang elektronik, dan Dompet Elektronik dengan saldo yang cukup. 

Baca juga : Pernikahan Kaesang-Erina, Gibran: Amlop Gak Usah, Nanti Merepotkan

Berikut langkah-langkah bagi pengguna jasa yang memilih opsi pembayaran payment link melalui Virtual Account dari Bank BRI, BNI, Mandiri, BCA, CIMB Niaga, Maybank, Permata, Danamon, dan Maspion : 

1.      Pengguna jasa menginformasikan bank pilihan kepada petugas loket.

2.      Pengguna jasa menerima kode bayar (Virtual Account) yang diberikan oleh petugas loket.

3.      Pengguna jasa melakukan pembayaran yang dapat dilakukan melalui mobile banking, internet banking, dan ATM.

Sementara, pengguna jasa yang memilih opsi pembayaran menggunakan Dompet Elektronik dari Ovo, ShopeePay, LinkAja, dan Dana, maka langkah-langkahnya sebagai berikut :

1.      Pengguna jasa melakukan pengisian saldo dompet digital dan memastikan saldo cukup untuk digunakan.

2.      Pengguna jasa menerima QR Code pembayaran dari petugas.

3.      Pengguna jasa melakukan scan QR Code untuk mendapatkan link pembayaran dan melakukan pembayaran di aplikasi dompet digital. 

.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement