REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memastikan kesiapan layanan operasional secara optimal di seluruh lintasan utama, khususnya Merak–Bakauheni dan Ketapang–Gilimanuk. Hal ini dilakukan dalam mengantisipasi lonjakan pergerakan penumpang dan kendaraan selama libur panjang akhir pekan ini.
"Kami ingin memastikan arus berangkat dan balik pada momen libur panjang ini berjalan aman, lancar, dan nyaman bagi seluruh pengguna jasa," ujar Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (28/5/2025).
Shelvy menyampaikan seluruh aspek layanan telah dipersiapkan sejak awal Mei, termasuk kesiapan kapal, fasilitas pelabuhan, dan koordinasi lintas instansi seperti Kementerian Perhubungan, Korlantas Polri, asosiasi penyeberangan, Pemda serta mitra kerja lainnya. Shelvy mengatakan lintasan Merak–Bakauheni dan Ketapang–Gilimanuk menjadi fokus utama karena merupakan dua rute tersibuk dalam jaringan penyeberangan nasional.
"Pelama periode libur Kenaikan Yesus Kristus tahun lalu, tercatat pergerakan penumpang mencapai total 408.341, dengan rincian 230.393 penumpang di Merak-Bakauheni dan 177.948 penumpang di Ketapang-Gilimanuk," sambung dia.
Sementara itu, total kendaraan yang dilayani di kedua lintasan mencapai 103.327 unit, terdiri atas kendaraan roda dua, roda empat pribadi, bus, dan truk logistik. Shelvy mengatakan peningkatan signifikan volume pengguna jasa di dua lintasan utama ini menjadi perhatian perusahaan.
"Oleh karena itu, langkah antisipasi disiapkan untuk menambah jumlah trip dan menyiapkan armada berukuran besar, ASDP juga mendorong partisipasi aktif pengguna jasa dengan membeli tiket secara daring dan datang tepat waktu ke pelabuhan," ucap Shelvy.
Shelvy menegaskan pembelian tiket secara digital melalui aplikasi Ferizy kini menjadi standar layanan utama dalam mendukung transformasi sistem transportasi penyeberangan. Shelvy menjelaskan zistem ini juga memberikan kepastian jadwal serta mengurangi antrean kendaraan dan potensi kemacetan di area pelabuhan.
"Penting untuk diingat, hadir lebih awal di pelabuhan, minimal satu hingga dua jam sebelum keberangkatan, sangat membantu kelancaran proses validasi tiket, pengaturan kendaraan, dan keberangkatan kapal secara tepat waktu," lanjut Shelvy.
ASDP juga melakukan optimalisasi fasilitas pelabuhan, termasuk area parkir, ruang tunggu, toilet, musala, dan informasi pelanggan. Personel tambahan telah disiapkan di lapangan, termasuk pengaktifan posko pemantauan terpadu di pelabuhan-pelabuhan padat untuk menjamin respons cepat terhadap dinamika arus penumpang.
“Digitalisasi dan disiplin waktu menjadi kunci pelayanan prima. Kami mengimbau pengguna jasa untuk terus mematuhi ketentuan yang berlaku, mengikuti arahan petugas, serta mengutamakan keselamatan dan kenyamanan selama berada di pelabuhan dan kapal," kata Shelvy.
Ikuti Whatsapp Channel Republika