Selasa 06 Dec 2022 09:49 WIB

Korut Tembakan 130 Artileri Sebagai Peringatan pada Korsel

Tembakan itu melanggar kesepakatan antar-Korea 2018 yang dirancang kurangi ketegangan

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
 FILE - Sebuah layar TV menunjukkan gambar file latihan militer Korea Utara selama program berita di Stasiun Kereta Api Seoul di Seoul, Korea Selatan, Rabu, 19 Oktober 2022. Korea Utara (Korut) mengatakan mereka menembakan 130 selongsong peluru artileri ke laut di pantai timur dan baratnya.
Foto: AP/Ahn Young-joon, File
FILE - Sebuah layar TV menunjukkan gambar file latihan militer Korea Utara selama program berita di Stasiun Kereta Api Seoul di Seoul, Korea Selatan, Rabu, 19 Oktober 2022. Korea Utara (Korut) mengatakan mereka menembakan 130 selongsong peluru artileri ke laut di pantai timur dan baratnya.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Utara (Korut) mengatakan mereka menembakan 130 selongsong peluru artileri ke laut di pantai timur dan baratnya. Setelah mendeteksi latihan militer lintas batas di Korea Selatan (Korsel).

Sejumlah peluru mendarat di zona penyangga dekat perbatasan laut. Seoul mengatakan tembakan itu melanggar kesepakatan antara Korea 2018 yang dirancang mengurangi ketegangan.

Baca Juga

Dalam pernyataan Kementerian Pertahanan Korsel mengatakan militer mengirimkan sejumlah komunikasi peringatan ke Korut mengenai tembakan itu.

Pada Senin (5/12/2022) kemarin kantor berita KCNA mengutip juru bicara Staf Umum Angkatan Bersenjata Korut yang mengatakan militer Korut melakukan tembakan setelah mendeteksi puluhan "proyektil" Korsel di dekat perbatasan.

"Musuh harus segera menghentikan aksi militer yang menyebabkan eskalasi ketegangan di area dekat garis depan di mana pengawasan visual memungkinkan," kata juru bicara yang tidak disebutkan namanya itu.

Ia memperingatkan Korut akan merespons dengan tegas dan dapat menggelar aksi militer tanpa provokasi. "Dengan tegas kami memperingatkan musuh untuk tidak menimbulkan eskalasi yang tidak dibutuhkan di sepanjang garis depan," tambahnya.

Korsel dan AS menggelar latihan gabungan tembakan di darat di perbatasan antara Korea di Kabupaten Cheorwon di tengah semenanjung. Latihan yang dimulai Senin kemarin berlanjut Selasa (6/12/2022).

Dua sekutu itu meningkatkan latihan militer gabungan mereka tahun ini. Mereka mengatakan latihan diperlukan untuk mencegah serangan nuklir Korut yang kembali menguji rudal jarak jauh antar benua pertama sejak 2017 dan mempersiapkan uji coba senjata nuklir.

Korut mengkritik latihan gabungan itu bukti sikap bermusuhan dari Washington dan Seoul.  Kesepakatan Komprehensif Militer (CMA) 2018 merupakan perjanjian paling substantif yang dihasilkan pertemuan Pemimpin Korut Kim Jong-un dan Mantan Presiden Korsel Moon Jae-in selama berbulan-bulan.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement