REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) meminta warga memperdalam pengetahuan untuk mencegah penularan penyakit Human Imunodefisiensi Virus-Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV-AIDS) khususnya bagi Warga Peduli Aids (WPA) di Kecamatan Tebet.
"Kami meminta WPA juga mencari informasi seputar HIV-AIDS lainnya kepada sesama warga, dokter maupun pakar," kata Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (6/12/2022).
Munjirin menuturkan pelantikan 70 Warga Peduli Aids (WPA) yang berasal dari tujuh kelurahan di Kecamatan Tebet ini sebagai bentuk menghidupkan kembali peran aktif warga dalam penyebaran penyakit menyerang sistem imun tubuh tersebut. Penyebab utama HIV-AIDS, kata Munjirin, adalah aktivitas seksual yang tidak aman, misalnya sering gonta-ganti pasangan atau akibat penggunaan jarum suntik yang tidak steril.
Sedangkan untuk pencegahannya adalah aktivitas seksual aman, menggunakan jarum suntik baru yang steril dan meminum obat terapi antiretroviral (ART) secara rutin bagi pengidap HIV untuk mencegah penularan ke orang lain. Munjirin juga menambahkan pihaknya telah menggencarkan fasilitas pencegahan penularan HIV/AIDS mulai dari persiapan kepengurusan WPA kelurahan, sosialisasi tentang pencegahan, pengobatan dan pemberdayaan masyarakat dalam bentuk edukasi.
Lebih lanjut, Wali Kota Jakarta Selatan itu meminta peran serta WPA dalam memonitor beberapa lokasi yang patut dicurigai menjadi sarang penyebaran HIV-AIDS. "Sekarang sudah mulai diinventarisir siapa yang kena dan lokasinya dimana untuk menyadarkan mereka karena itu tanggung kita," katanya.
Sementara itu, Camat Tebet Dyan Airlangga menjelaskan para kader yang dilantik memang berkeinginan untuk berkontribusi dalam pencegahan penularan penyakit HIV-AIDS di wilayahnya.
"Saya harap para WPA juga memperdalam ilmunya ke komisi penanggulangan AIDS di kota atau provinsi," tambah Dyan.
Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan mencatat 12.865 warga di Jakarta Selatan yang terkena HIV-AIDS sejak 2015 hingga 2021. Sementara itu, Dinas Kesehatan DKI Jakarta membagikan data kaskade HIV atau kasus kumulatif hingga Juni 2022 estimasi ODHIV di DKI Jakarta diperkirakan 65.916 orang.