REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Ketersediaan pangan serta makanan yang beragam, bergizi seimbang, dan aman menjadi hal mendasar yang harus dipastikan pascagempa bumi Cianjur. Kebutuhan gizi para pengungsi khususnya ibu hamil dan anak-anak perlu dijaga dengan pangan yang Beragan, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA) agar terhindar dari kekurangan nutrisi dan stunting.
Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi saat menyalurkan kebutuhan pokok (sembako) bagi korban gempa Cianjur sekaligus meninjau Dapur Pangan B2SA (Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman) di Desa Cibeureum, Cugenang Cianjur, Selasa, (6/12/2022). Arief mengatakan, sebagai upaya menjaga kebutuhan pangan dan gizi para pengungsi gempa Cianjur, NFA berkolaborasi bersama para mitra menyalurkan bantuan bahan kebutuhan pokok dan mendirikan Dapur Pangan B2SA di sejumlah titik terdampak.
“Di tengah kondisi kedaruratan yang masih berlangsung, NFA melakukan berkolaborasi dengan para mitra menyalurkan bantuan dan mendirikan dapur sehat B2SA untuk penuhi kebutuhan pangan dan gizi masyarakat terdampak,” ujarnya, seperti dalam siaran pers.
Bantuan yang disalurkan berupa paket pangan sebanyak 3.330 paket, yang terdiri dari beras, minyak goreng, kornet, susu UHT, sarden, telur, kebutuhan harian, dan buah-buahan. Selain itu, juga turut didistribusikan bantuan dari Dharma Wanita NFA berupa obat-obatan, pakaian dalam, perlengkapan bayi, dan susu.
Di samping bantuan pangan, NFA juga mendirikan Dapur Pangan B2SA di Desa Cibeureum dan Sub Terminal Agribisnis (STA) Cigombong, Cianjur. "Dapur tersebut memproduksi 3.000 paket makanan dan jus sayur dan buah sehat setiap harinya selama 6 hari ke depan. Sehingga total ada 18 ribu paket makanan dan jus. Menu yang disajikan Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA), diharapkan Dapur Pangan B2SA bisa memenuhi asupan gizi masyarakat terdampak," paparnya.
Arief menjelaskan, bahan-bahan yang diolah untuk paket makanan yang diproduksi Dapur Pangan B2SA diperoleh langsung dari produsen dan petani sekitar. "Bahan makanan yang diolah di dapur B2SA, berupa sayuran dan sumber protein hewani, diperoleh dari para produsen lokal. Kita berdayaan potensi lokal sekaligus untuk mendorong geliat ekonomi di Cianjur," ungkapnya.
Selain pemberdayaan produksi pangan lokal, Dapur Pangan B2SA juga secara bergotong-royong memberdayakan warga sekitar sebagai juru masak didampingi oleh tim NFA. Arief menjelaskan, Dapur Pangan B2SA merupakan konsep pemberdayaan masyarakat yang dilakukan melalui kegiatan produksi pangan untuk hidup sehat, aktif, dan produktif. Konsep kegiatan ini juga telah diterapkan oleh Dinas Pangan di berbagai daerah untuk membudayakan pola konsumsi pangan B2SA kepada masyarakat setempat.
"Kita hadirkan Dapur Pangan B2SA ini di Cianjur selain sebagai bentuk sosialisasi dan edukasi juga mengusung misi sosial," ujarnya.
Arief, berharap bantuan ini akan sangat bermanfaat khususnya bagi warga yang masih berada di tenda-tenda pengungsian. Menurutnya, kebutuhan pangan dan gizi masyarakat terdampak harus menjadi prioritas di tengah upaya pemerintah melakukan proses rehabilitasi. Selain pembangunan fisik, ketahanan pangan dan gizi masyarakat perlu terus dijaga.
“Kita terus pastikan, jangan sampai ada warga khususnya ibu hamil dan anak-anak yang kesulitan mendapatkan kebutuhan pangan pokok yang bergizi dan berkualitas. Ini juga bagian dari upaya NFA mencegah stunting dan kerawanan pangan pasca bencana,” tambahnya.
Arief berterima kasih kepada semua pihak yang mendukung pemenuhan pangan masyarakat pansca bencana Cianjur. Kegiatan seperti ini bisa menggugah kepedulian antar sesama untuk saling hand in hand di tengah situasi keprihatinan seperti ini. Kondisi ini juga mengingatkan kembali pentingnya ketersediaan pangan melalui Cadangan Pangan Masyarakat serta Cadangan Pangan Pemerintah Daerah dan Pusat.
Menurut Arief, aksi penyaluran bantuan ini sejalan dengan arahan Presiden RI Joko Widodo yang terus memastikan bahwa negara hadir dan membantu warga yang mengalami kesulitan akibat bencana. Selain di Cianjur, Arief juga terus memantau kondisi dan situasi di Semeru. "Kita siapkan dan berencana melakukan aksi serupa di sana," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Cibeureum Asep Nahdoh, mengambut baik langkah NFA menyalurkan bantuan dalam bentuk paket kebutuhan pokok dan dapur pangan. "Saya mewakili masyarakat mengucapkan terima kasih, bantuan ini akan disalurkan kepada warga terdampak khususnya bagi yang saat ini masih tinggal di tenda-tenda pengungsian," ujarnya.