Jumat 01 Nov 2024 10:50 WIB

Kepala Badan Pangan: Anggur Shine Muscat di Peredaran Aman Dikonsumsi

Hasil pengujian rapid test yang dilakukan oleh OKKP menunjukkan hasil negatif.

Rep: Frederikus Dominggus Bata    / Red: Gita Amanda
Hasil rapid test anggur shine muscat di peredaran menunjukkan masih aman dikonsumsi. (iustrasi)
Foto: Dok. Freepik
Hasil rapid test anggur shine muscat di peredaran menunjukkan masih aman dikonsumsi. (iustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Hasil rapid test yang dilakukan oleh Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) selaku Otoritas Kompeten Keamanan Pangan (OKKP) bersama dinas yang menangani pangan di daerah selaku OKKPD menunjukkan bahwa anggur Shine Muscat di peredaran aman dikonsumsi. Namun demikian, Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi meminta OKKP dan OKKPD agar terus memperkuat pengawasan keamanan pangan segar di peredaran.   

"Alhamdulillah hasil pengujian rapid test yang dilakukan oleh OKKP di daerah terhadap anggur Shine Muscat di peredaran menunjukkan hasil yang negatif. Namun demikian, Saya sudah minta kepada seluruh tim di keamanan pangan segar agar terus memperkuat pengawasan, dari rapid test lanjut dengan pengujian secara berkala, sehingga masyarakat atau konsumen secara umum aman dan nyaman," ujar Arief dalam keterangannya, pada Jumat (1/11/2024) di Jakarta. 

 

Menanggapi hal tersebut, Plh Deputi Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Yusra Egayanti mengatakan, meskipun hasil sampling rapid test menunjukkan hasil negatif, pihaknya bersama OKKPD terus memperluas cakupan sampling rapid test di daerah untuk memperkuat kepastian keamanan pangan anggur Shine Muscat tersebut.

 

"Sejak dua hari terakhir kami bersama teman-teman daerah terus melakukan sampling rapid test anggur Shine Muscat ini di berbagai lokasi, baik di pasar tradisional, retail modern, hingga ke pelaku usaha/importir. Rapid test ini terus kita gencarkan dalam beberapa hari ke depan," ujar Yusra.

 

Adapun sejak 29 hingga 30 Oktober 2024 rapid test dilakukan di hampir 100 sampel di provinsi dan kabupaten/kota. "Per kemarin (31/10/2024) pengambilan sampel kita perluas sehingga totalnya mencapai 187 sampel yang berasal dari 18 Provinsi dan 42 Kab/Kota di seluruh Indonesia. Sampel ini tersebar di berbagai titik yaitu di importir, pasar tradisional, retail modern dan toko/kios buah," jelas Yusra. 

 

Lebih lanjut Yusra menjelaskan bahwa, untuk memperkuat jaminan keamanan pangan tersebut, selanjutnya akan dilakukan uji laboratorium terhadap sampling rapid test sehingga hasil yang didapatkan dari rapid test dapat lebih akurat, lebih valid, dan memberikan kepastian terhadap jaminan keamanan pangan segara di peredaran. 

 

"Uji laboratorium ini kita lakukan sebagai bentuk penguatan pengawasan keamanan pangan sebagaimana arahan Kepala Badan Pangan Nasional, di mana hasilnya nanti tentu akan memberikan keyakinan yang lebih kuat lagi terhadap keamanan pangan segar, khususnya anggur Muscat ini," kata Yusra.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement