REPUBLIKA.CO.ID, Tidur bukan hanya sekedar proses biologis yang bertujuan untuk mengistirahatkan tubuh. Namun, dalam aktivitas tidur ada banyak rahasia dan tanda-tanda kekuasaan Allah SWT. Seperti tentang apa yang terjadi pada jasad dan ruh ketika tidur, mimpi, hingga kondisi bangun dari tidur.
Karena itu para salafus shalih sangat memperhatikan ketika akan hendak tidur. Para salafus shalih mengambil hikmah dari fenomena tidur sebagai bagian tanda kekuasan Allah SWT dan sebagai pengingat dari akan kematian.
Sebab itu bagi seorang Muslim hendaknya meneladani Rasulullah ketika hendak menuju tempat tidur. Yaitu dengan memanjatkan doa sebelum ke tempat tidur.
Rasulullah SAW mengajarkan doa pada umatnya ketika hendak menuju tempat tidur. Seseorang yang melafalkan doa ini ketika hendak menuju tempat tidur, apabila orang tersebut meninggal pada malam tersebut, maka orang itu meninggal dalam keadaan fitrah. Apabila pada pagi hari maka dalam keadaan telah mendapatkan kebaikan.
Keterangan ini sebagaimana dapat ditemukan pada hadits nabi Muhammad SAW pada Sahih Bukhari nomor 6934 versi Al Alamiyah atau 7488 versi Maktabatu al Ma'arif Riyadh. Berikut doanya:
اللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ نَفْسِي إِلَيْكَ وَوَجَّهْتُ وَجْهِي إِلَيْكَ وَفَوَّضْتُ أَمْرِي إِلَيْكَ وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِي إِلَيْكَ رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ لَا مَلْجَأَ وَلَا مَنْجَا مِنْكَ إِلَّا إِلَيْكَ آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِي أَنْزَلْتَ وَبِنَبِيِّكَ الَّذِي أَرْسَلْتَ
Allahumma Aslamtu Nafsi Ilaika wa wajjahtu wajhiy ilaika wa fawwadhtu amriy ilaika wa aljaatu dzohriy ilaika roghbatan wa rohbatan ilaika laa malja wa laa manjaa minka illa ilaika amantu bikitabika aladzi anzalta wa binabiyika arsalta
Ya Allah, aku pasrahkan jiwaku kepadaMu, dan kuhadapkan wajahku kepadaMu, dan aku serahkan urusanku kepadaMu, dan aku sandarkan punggungku kepadaMu, dengan berharap-harap cemas kepadaMu, sesungguhnya tidak ada tempat bersandar dan tempat keselamatan selain kepada-Mu, saya beriman kepada kitab-Mu yang Engkau turunkan dan nabiMu yang Engkau utus.