Ahad 11 Dec 2022 07:25 WIB

Pemkot Bogor Fasilitasi 690 IKM Dapatkan Sertifikat Halal LPPOM MUI

Gelaran Produk Halal Fair 2022 ini bertujuan untuk memperkenalkan produk IKM.

Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim.
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kota Bogor mendorong kemajuan industri halal di daerahnya dengan memfasilitasi 690 industri kecil dan menengah (IKM) mendapatkan sertifikat halal dari Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI).

Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim saat dikonfirmasi di Kota Bogor mengatakan, setiap tahun DiskopUMKMdagin Kota Bogor menganggarkan dana untuk memfasilitasi IKM di kota tersebut mendapatkan sertifikat halal secara gratis.

"Sebanyak 690 IKM yang mendapatkan sertifikat halal itu merupakan akumulasi sejak 2010 sampai 2022. Dukungan akan berlanjut agar industri halal terus tumbuh," ujarnya.

Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian (DiskopUMKMdagin) Kota Bogor Ganjar Gunawan menambahkan, dinasnya kembali menggelar Produk Halal Fair 2022 setelah vakum selama empat tahun untuk mendorong pemasaran produk industri halal lokal.

Produk Halal Fair 2022 diselenggarakan di Mal Boxie 123, Jalan Raya Tajur, Kota Bogor, Kamis (8/12) menampilkan 40 produk makanan halal dari puluhan IKM yang sudah difasilitasi sertifikat halal oleh DiskopUMKMdagin Kota Bogor.

Ganjar mengatakan, gelaran Produk Halal Fair 2022 ini bertujuan untuk memperkenalkan produk IKM Kota Bogor yang sudah mendapatkan sertifikat halal dari LPPOM MUI.

"Halal Fair sudah ada sejak 2010, terakhir digelar pada 2017. Setelah empat tahun vakum kami gelar lagi. Jadi Ini kegiatan ini sudah ke-8 kali digelar," ujarnya.

Saat gelaran, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Syarifah Sofiahmengatakan, pihaknya mendukung DiskopUMKMdagin untuk bisa membuat gelaran produk Halal Fair yang lebih besar.

Pasalnya, sejak 2010 Kota Bogor sudah mendeklarasikan sebagai Kota Halal walaupun memang banyak yang harus disiapkan untuk menjadi Kota Halal. Salah satunya memastikan setiap produk makanan mempunyai sertifikat halal.

"Masyarakat saat ini juga sudah mulai peduli pada produk halal di luar makanan dan minuman seperti produk tas, sepatu, kosmetik halal. Semoga ke depan produk Halal Fair bisa merambah ke lebih banyak produk halal sekaligus untuk memberikan edukasi kepada masyarakat," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement