Ahad 11 Dec 2022 22:00 WIB

Polda dan FKUB Lampung Jaga Kondusivitas Jelang Nataru

Jajaran Polda Lampung harus meningkatkan kewaspadaan.

 Polda dan FKUB Lampung Jaga Kondusivitas Jelang Nataru. Foto:  Sejumlah kendaraan melintas di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Ruas Bakauheni-Terbanggi Besar di Desa Sabahbalau, Lampung Selatan, Lampung, Minggu (3/1/2021). Arus balik libur Natal dan Tahun Baru di JTTS Ruas Bakauheni-Terbanggi Besar jalur A dan B terpantau ramai lancar.
Foto: ANTARA/Ardiansyah
Polda dan FKUB Lampung Jaga Kondusivitas Jelang Nataru. Foto: Sejumlah kendaraan melintas di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Ruas Bakauheni-Terbanggi Besar di Desa Sabahbalau, Lampung Selatan, Lampung, Minggu (3/1/2021). Arus balik libur Natal dan Tahun Baru di JTTS Ruas Bakauheni-Terbanggi Besar jalur A dan B terpantau ramai lancar.

REPUBLIKA.CO.ID,BANDAR LAMPUNG – Kepolisian Daerah (Polda) Lampung bersama Forum Kerukunan antar-Umat Beragama (FKUB) Provinsi Lampung mengajak masyarakat menjaga kondusivitas keamanan menjelang Natal dan Tahun Baru 2023. Lembaga ini berharap semua pihak tidak terprovokasi dengan tindak yang mencurigakan.

Jajaran Polda Lampung mengadakan pertemuan dengan tokoh lintas agama yang tergabung dalam FKUP di Polda Lampung, Rabu (7/12/2022) lalu. Kedua lembaga ini menyikapi kejadian bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung, Rabu lalu, yang menimbulkan seorang meninggal dan korban luka dari anggota kepolisian.

Baca Juga

“Polda Lampung memperketat pengamanan polda, polres, dan polsek, untuk mengantisipasi kemungkinan masih adanya pelaku teror bom,” kata Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad di Bandar Lampung, Ahad (11/12/2022).

Ia mengatakan, jajaran Polda Lampung harus meningkatkan kewaspadaan dengan benar-benar dijaga dan khususnya memperhatikan  orang-orang  yang masuk dan keluar Markas Polri.

Dia mengatakan, FKUB Lampung yang terdiri dari tokoh lintas agama dan umat telah memberikan sikap mengutuk keras tindakan tersebut sebagai tindakan yang tidak manusiawi, merusak sendi-sendi persatuan dan kesatuan bangsa, serta mengganggu kerukunan hidup umat beragama.

Kepada aparat penegak hukum, dalam forum tersebut agar dapat dengan serius mengusut serta menindak aktor intelektual berikut jaringan sesuai perundang-undangan yang berlaku, agar tidak terulang lagi insiden yang sama.

Menurut Pandra, dalam pertemuan dengan unsur FKUB, sebagai forum kerukunan umat beragama juga memberikan imbauan berkenaan dengan Nataru, agar tetap memelihara semangat toleransi, saling menghormati dan menghargai, menciptakan suasana kondusif dan tidak mudah terprovokasi.

“Apabila melihat yang mencurigakan, atau indikasi akan ada gangguan keamanan dan ketertiban, masyarakat segera melaporkan kepada aparat keamanan terdekat agar dapat dilakukan langkah langkah antisipasi,” kata Pandra.

Untuk menjaga kondusivitas keamanan daerah, ia berharap masyarakat apabila mendapati atau ada orang yang mencurigakan agar segera melaporkan hal tersebut ke kantor polisi terdekat. “Selain itu jika memerlukan apa-apa agar dapat melaporkan melalui aplikasi Polri Super Apps atau call center 110," katanya. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement