Selasa 13 Dec 2022 15:03 WIB

Telkom Optimalkan Berbagai Program Ramah Lingkungan

Sepanjang 2022, tiga program Telkom berkontribusi dalam mengurangi climate change

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) secara berkelanjutan menjalankan beragam program dan kegiatan berdampak langsung maupun tidak langsung dalam menanggulangi perubahan iklim. (ilustrasi).
Foto: telkom.co.id
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) secara berkelanjutan menjalankan beragam program dan kegiatan berdampak langsung maupun tidak langsung dalam menanggulangi perubahan iklim. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) secara berkelanjutan menjalankan beragam program dan kegiatan berdampak langsung maupun tidak langsung dalam menanggulangi perubahan iklim. Hal ini selaras dengan arahan Menteri BUMN Erick Thohir terkait salah satu dari tiga fokus program Corporate Social Responsibility (CSR) yang harus dijalankan oleh BUMN yaitu menjaga dan memulihkan lingkungan hidup.

SGM Community Development Center Telkom Hery Susanto mengatakan sepanjang 2022 setidaknya terdapat tiga program Telkom yang berkontribusi dalam mengurangi climate change, yakni Konservasi Hutan Binaan Digital, Penanaman Mangrove, dan Electronic Device Donation for Education (Eduvice).

"Hingga saat ini Telkom senantiasa memberikan aksi nyata melalui kebijakan dan strategi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang berdampak pada pemulihan lingkungan, khususnya terhadap perubahan iklim," ujar Hery dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (13/12/2022).

Hery menyampaikan program pertama adalah Konservasi Hutan Binaan Digital. Program ini merupakan pemberian bantuan restorasi dan konservasi hutan pada lahan kritis di Indonesia yang saat ini luasnya mencapai 14 juta hektare. Selain fokus pada penanggulanan climate change, program ini juga memiliki tujuan untuk mengembalikan fungsi alam sebagai media pengatur tata air, perlindungan banjir atau sedimentasi di wilayah hilir, memulihkan dinamika populasi, serta keanekaragaman hayati dan ekosistemnya.

Kata Hery, program ini dijalankan menggunakan sistem GIS (Geographic Information System) guna meningkatkan data inventarisasi hutan sehingga memudahkan perbaikan kondisi hutan, merencanakan secara memadai untuk jangka pendek dan panjang, memperkirakan pertumbuhan hutan, pendataan jumlah dan jenis pohon, serta report tumbuh kembang hasil reboisasi secara berkala.

"Program ini telah terealisasi seluas 64,25 Ha yang tersebar di 8 titik lokasi konservasi seluruh Indonesia. Sepanjang tahun juga, program ini berhasil menghasilkan total 7.656 ton karbon yang membantu mengurangi emisi gas rumah kaca," ucap Hery.

Kedua adalah program Penanaman Mangrove. Sebanyak lebih dari 30.000 bibit telah berhasil ditanamkan melalui program ini di beberapa kota yaitu Semarang, Karimunjawa, Cirebon, Banten, dan Magelang. Hery mengatakan tanaman Mangrove mampu menyerap karbon 4-5 kali lebih tinggi dan mampu menyimpan karbon hingga jutaan tahun melebihi kemampuan hutan tropis di daratan.

Dengan demikian, lanjut dia, realisasi program penanaman Mangrove secara berkelanjutan yang dilakukan oleh Telkom diharapkan dapat berkontribusi dalam mengurangi efek rumah kaca guna mendukung penanggulangan perubahan iklim.

"Dengan target konservasi seluas 4 hektare, komitemen Telkom dalam program penanaman Mangrove juga bertujuan untuk menjaga ekosistem terumbu karang sertra meningkatkan digital eco-tourism dengan program bantuan Mangrove Conservation to Build Sustainable Eco Tourism," sambung Hery.

Hery melanjutkan, program ketiga adalah Electronic Device Donation for Education (Eduvice). Erick menilai sampah elektronik merupakan salah satu penyumbang tertinggi kenaikan emisi karbon yang dapat menyebabkan perubahan iklim. Untuk itu, Telkom menjalankan sebuah program bantuan penyaluran sampah elektronik yang nantinya akan dipilah dan diperbaiki oleh siswa SMK Telkom agar perangkat dapat digunakan kembali menjadi media pembelajaran digital oleh sekolah/siswa yang membutuhkan.

Hery menyampaikan sampah elektronik ini dapat disalurkan melalui dropbox yang ada di empat titik lobi kantor Telkom yaitu Graha Merah Putih Gatot Subroto Jakarta Selatan, Menara Multimedia Telkom Kebon Sirih, Kantor Witel Jakarta Barat, dan Graha Merah Putih Telkom Japati Bandung yang akan didistribusikan kepada sekolah/siswa yang membutuhkan terutama di daerah 3T.

"Selama tahun 2022, 192 dari 200 perangkat yang terdiri dari 71 smartphone, 18 laptop, 14 tablet, dan 97 uncategorized devices telah diperbaiki dan akan segera didistribusikan kepada penerima manfaat di sekitar wilayah operasional Telkom dan di daerah 3T," lanjut dia.

Melalui ketiga program ini, ucap Hery, Telkom terus fokus untuk mencapai tujuan berkelanjutan yang juga sejalan pada Sustainable Development Goals (SDGs) terkait penanganan perubahan Iklim. Tak hanya pencegahan, namun pemulihan serta pemeliharaan lingkungan hidup juga harus selalu diperhatikan dengan baik.

"Telkom juga senantiasa melibatkan karyawan dan keluarga besar TelkomGroup untuk mensukseskan program-program ini," kata Hery.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement