Senin 19 Dec 2022 07:52 WIB

Twitter Larang Pengguna Tautkan Link Media Sosial Lain

Twitter menghapus akun yang semata-mata mempromosikan platform lain.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Dwi Murdaningsih
Twitter
Foto: Reuter
Twitter

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemilik baru Twitter Elon Musk memutuskan tidak akan mengizinkan promosi gratis media sosial di platform-nya. Perusahaan mengumumkan kebijakan baru pada Ahad dalam rangkaian utas.

“Kami menyadari bahwa banyak pengguna kami yang aktif di platform media sosial lain. Namun, kami tidak lagi mengizinkan promosi gratis untuk platform media sosial tertentu di Twitter,” kata @TwitterSupport.

Baca Juga

Secara khusus, Twitter akan menghapus akun yang dibuat semata-mata untuk mempromosikan platform sosial lain dan konten yang berisi tautan atau nama pengguna untuk platform Facebook, Instagram, Mastodon, Truth Social, Tribel, Nostr, dan Post.

“Memposting tautan atau nama pengguna ke platform media sosial yang tidak tercantum dalam daftar juga tidak melanggar kebijakan ini,” ujarnya. 

Situs sosial lain, seperti Onlyfans, Patreon, Reddit, Substack, Tiktok, dan Tumblr tidak terdaftar oleh Twitter dan diduga pengguna masih dapat menautkan akun mereka ke platform tersebut. Pada dasarnya, Anda tidak dapat mempromosikan pesaing Twitter yang nyata.

Batasan pasti dari kebijakan tersebut masih kurang jelas. Namun, tampaknya pengguna tidak dapat memposting pegangan akun di salah satu situs tersebut. Dengan kata lain, Anda tidak dapat memposting “Ikuti saya di @namapengguna di Instagram.”

Dilansir Mashable, Senin (19/12/2022), Twitter mengatakan pengguna dilarang menautkan situs-situs itu pada bagian cuitan dan akun. Pun menautkan situs lain, seperti linktr.ee dan Ink.bio.

“Selain itu, setiap upaya untuk melewati pembatasan tautan eksternal ke platform media sosial yang dilarang di atas melalui cara teknis atau non-teknis (misalnya penyelubungan URL, penyamaran teks biasa) merupakan pelanggaran kebijakan ini,” ucapnya.

Kebijakan baru tersebut merupakan kebijakan liar, khususnya karena Musk mengklaim sebagai absolutis kebebasan berbicara. Twitter tampaknya sangat khawatir kehilangan pengguna.

“Kami dapat mengambil sejumlah tindakan mulai dari meminta penghapusan satu atau lebih cuitan hingga mengunci akun untuk sementara. Setiap pelanggaran selanjutnya akan mengakibatkan penangguhan permanen,” tambahnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement