Ahad 18 Dec 2022 16:27 WIB

PBB: Twitter Punya Tanggung Jawab Hormati HAM

Elon Musk memulihkan akun Twitter sejumlah jurnalis yang sebelumnya ditangguhkamya.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
Logo Twitter.
Foto: Unsplash
Logo Twitter.

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA – Komisioner Tinggi Kantor Hak Asasi Manusia (HAM) PBB Volker Turk menyambut langkah Elon Musk memulihkan akun Twitter milik sejumlah jurnalis yang sebelumnya ditangguhkan olehnya. Namun Turk menekankan, kekhawatiran serius tetap ada terhadap pengelolaan platform media sosial tersebut.

“Kabar baik bahwa (akun) jurnalis-jurnalis telah diaktifkan kembali di Twitter, tapi kekhawatiran serius tetap ada. Twitter memiliki tanggung jawab untuk menghormati HAM,” kata Turk lewat akun Twitter pribadinya, Sabtu (17/12/2022).

Baca Juga

Dia pun menyoroti cara Elon Musk memulihkan akun milik sejumlah jurnalis di platform media sosial (medsos) miliknya itu yang diputuskan lewat mekanisme jajak pendapat. Turk menyerukan Musk agar membuat keputusan berdasarkan kebijakan yang tersedia untuk umum. Kebijakan yang menghormati hak, termasuk kebebasan berbicara.

Elon Musk diketahui telah mengaktifkan kembali akun Twitter milik beberapa yang sebelumnya ditangguhkan. Penangguhan itu dilakukan karena mereka mempublikasikan data publik tentang pesawat pribadi milik Elon.

Pemulihan akun mereka terjadi setelah adanya kritik tajam dari pejabat-pejabat pemerintah, kelompok advokasi, dan organisasi jurnalis di beberapa negara, termasuk PBB serta Uni Eropa. Mereka menilai, penangguhan akun-akun jurnalis itu membahayakan kebebasan pers.

Merespons arus kritik tersebut, Elon Musk melakukan jajak pendapat di akun Twitter pribadinya. Musk bertanya kepada para pengikutnya apakah dia harus mencabut penangguhan atau tidak. Hasilnya, mayoritas pengikutnya memilih agar akun sejumlah jurnalis yang sebelumnya ditangguhkan dipulihkan. “Orang-orang telah berbicara. Akun yang doxxed lokasi saya akan dicabut penangguhannya sekarang,” tulis Musk di akun Twitter pribadinya pada Jumat (16/12/2022) malam.

Kata dasar doxxed dalam cicitan Musk adalah doxing, yakni sebuah praktik penyebaran informasi pribadi seseorang, umumnya lewat media sosial, tanpa seizin individu yang berkaitan. Sebelumnya terdapat belasan akun Twitter milik jurnalis, termasuk dari New York Times, CNN, dan The Washington Post yang ditangguhkan oleh Elon Musk.

Musk menuduh mereka membahayakan keluarganya karena menyebarkan informasi tentang pergerakan pesawat pribadinya. Dia sempat mengungkapkan bahwa sebuah mobil di Los Angeles yang membawa salah satu anaknya diikuti oleh “penguntit gila”. Musk menilai hal itu terjadi karena data pergerakan pesawat pribadinya disebarluaskan. Pembocoran itu, dalam pendapat Musk, sama dengan menawarkan “koordinat pembunuhan” terhadap keluarganya.

Akun @ElonJet adalah yang paling pertama ditangguhkan. Akun pemilik lebih dari 500 ribu pengikut itu memang menyebarkan informasi tentang pergerakan pesawat pribadi Elon Musk. Akun @ElonJet dikelola atau dimiliki oleh Jack Sweeney, seorang mahasiswa baru di University of Central Florida, Amerika Serikat (AS). Sebelumnya Sweeney sempat menyatakan bahwa visibilitas akun @ElonJet “dibatasi secara internal”.

Lewat akun @ElonJet, Sweeney melacak dan mempublikasikan pergerakan jet pribadi milik Elon Musk. Pelacakan itu dilakukan menggunakan data publik yang tersedia.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement