Pertamina Jatimbalinus Jamin Keamanan Stok BBM Saat Nataru
Rep: Dadang Kurnia/ Red: Fernan Rahadi
Stok BBM (ilustrasi) | Foto: Corbis RF
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pertamina Patra Niaga regional Jatimbalinus menjamin kelancaran pendistribusian BBM dan LPG selama masa natal dan tahun baru (Nataru). Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Deny Djukardi menyatakan, pihaknya telah membentuk Satgas khusus mengawasi penyaluran BBM dan LPG yang dikoordinasikan dengan Dishub, BPH Migas, Polda, Polres, Jasa Marga, TNI, dan PT Telkom Indonesia.
Deny juga memastikan stok BBM dan LPG di wilayah Jatimbalinus dalam kondisi aman. Selain itu, seluruh infrastruktur telah disiagakan menjelang masa Nataru. Infrastruktur yang dimaksud meliputi 19 terminal BBM, 8 terminal LPG, lebih dari 1.300 SPBU, 152 SPBE, 1.030 agen LPG, dan 13 DPPU dengan melakukan penambahan stok di masing-masing lembaga penyalur.
"Pertamina juga menyediakan layanan tambahan BBM di jalur potensial meliputi jalur tol, jalur wisata, dan jalur lintas utama, berupa SPBU Siaga, Outlet LPG Siaga dan sebagainya," kata Deny, Senin (19/12/2022).
Deny memprediksi penyaluran BBM jenis gasoline saat Nataru bakal mengalami kenaikan sekitar 3 persen atau menjadi 18 ribu kiloliter per hari, dibanding rata-rata November 2022 yang hanya 17,881 kiloliter per hari. Sedangkan realisasi penyaluran gasoil justru diprediksi mengalami penurunan sekitar 3 persen dari rata-rata November 2022. Yaitu dari 8.842 kiloliter per hari menjadi 8,500 kiloliter per hari.
Deny melanjutkan, untuk konsumsi LPG diprediksi meningkat 2 persen dari rata-rata November 2022, yakni dari 5.745 metrikton per hari menjadi 6.000 5 metrikton per hari. "Peningkatan tersebut diprediksi dari sektor LPG 3 kilohram dan LPG 50 kilogram khususnya konsumen komersial dan hotel untuk antisipasi libur Nataru," ujar Deny.
Deny melanjutkan, untuk penjualan avtur di 13 bandara yang ada di wilayah Jatimbalinus pada masa Nataru diperkirakan mencapai 2.200 kiloliter per hari, atau mengalami peningkatan sekitar 10,1 persen dari penjualan normal. Ia memperkirakan peningkatan konsumsi di beberapa area. Misalnya NTT yang akan menjadi titik tujuan Natal.
"Sedangkan perayaan tahun baru akan terpusat di Bali, Surabaya, Malang Kota, dan Kota Batu. Selain itu titik wisata yang juga menjadi perhatian adalah Malang, Banyuwangi, Bali, Lombok, Labuan Bajo," kata Deny.