REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG—Konsumsi bahan bakar minyak (BBM) jenis Gasoline di wilayah Jawa Tengah dan daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diprediksi bakal mengalami lonjakan hingga 8 persen dari konsumsi bulan Oktober 2022l, pada libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.
Sementara konsumsi LPG diprediksi bakal melonjak hingga 3,5 persen selama musim liburan akhir tahun nanti. Terkait prediksi konsumsi BBM dan LPG ini, PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah telah melakukan sejumlah antisipasi.
Executive General Manager (EGM) PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, Dwi Puja Ariestya mengungkapkan, dalam rangka Natal dan Tahun Baru nanti, PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah kembali membentuk Satuan Tugas (Satgas) Naru.
Hal ini untuk dilakukan untuk ‘mengawal’ kebutuhan energi seperti BBM, LPG serta kebutuhan Avtur di wilayah kerja Provinsi Jawa Tengah dan DIY. “Satgas Naru telah bekerja efektif sejak 15 Desember 2022 hingga 8 Januari 2023 mendatang,” ungkapnya, di Semarang, Jawa Tengah, Senin (19/12).
Ia juga menyampaikan, secara umum, dalam menyambut masa Natal dan Tahun Baru kali ini, PT Pertamina memastikan stok komoditas energi seperti BBM, LPG dan Avtur dalam kondisi sangat aman.
Proses distribusi juga terus dipantau melalui Pertamina Integrated Command Centre (PICC) dan dashboard digitalisasi SPBU. “Hal ini untuk memastikan agar layanan kepada masyarakat tetap dapat berjalan dengan prima,” tambahnya.
Perihal ini diamini oleh Area Manager Communiction, Relations & CSR Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho. Menurutnya, Pertamina Patra Niaga juga telah menghitung proyeksi peningkatan konsumsi energi masyarakat selama masa libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.
Setidaknya akan ada peningkatan kebutuhan sekitar 8 persen untuk Gasoline (bensin), 1,5 persen untuk Gasoil (diesel), 3,5 persen untuk LPG dan 19 persen untuk Avtur. “terutama jika dibandingkan dengan konsumsi rerata Oktober 2022.
Guna mengantisipasi, PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah telah melakukan beberapa antisipasi dengan menyiagakan seluruh sarana dan fasilitas yang ada di wilayah operasional Jawa Tengah dan DIY.
Yakni meliputi 1.014 SPBU, lebih dari 774 Pertashop, 118 Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE), 705 agen LPG serta lebih dari 60.000 outlet LPG telah disiapkan untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat.
Selain itu, PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah juga menyiapkan kembali layanan dan fasilitas yang selama ini sudah ada dan tambahan semasa efektifitas Satgas Naru Pertamina.
Masing- masing meliputi 240 SPBU Siaga (di jalur lintas, daerah wisata maupun daerah konsentrasi natal dan tahun baru), delapan SPBU Siaga di jalur tol, 87 Motoris atau armada Pertamina Delivery Service (PDS) serta 55 titik kantong BBM SPBU.
Selain itu juga menyiagakan sembilan unit Pertashop atau SPBU modular di jalur Tol Trans Jawa, serta lebih dari 6.000 agen dan pangkalan LPG Siaga. “Termasuk layanan di Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) juga akan terus siaga memenuhi kebutuhan Avtur bagi seluruh maskapai penerbangan,” jelasnya.
Sedangkan untuk menjawab proyeksi peningkatan konsumsi masyarakat, masih kata Brasto, PT Pertamina Patra Niaga juga telah menyiagakan seluruh fasilitasnya untuk beroperasi dengan maksimal.
Selain yang berbagai fasilitas beroperasi reguler, layanan tambahan ini juga disiapkan sebagai antisipasi terutama di jalur- jalur dan wilayah dengan proyeksi peningkatan konsumsi tertinggi. Seperti wilayah yang merayakan Natal, wilayah yang merayakan tahun baru, tempat wisata, serta jalur lintas utama. “Sebagai upaya pengamanan penyaluran BBM, LPG, dan Avtur, PT Pertamina Patra Niaga juga melakukan berbagai koordinasi antar stakeholder internal maupun eksternal,” lanjutnya.
Selain untuk memastikan stok, penambahan armada, serta kesiapan seluruh tambahan layanan, PT Pertamina Patra Niaga juga berkoordinasi dengan stakeholder, seperti Kementerian Perhubungan, Kementerian ESDM, BPH Migas