Pemprov Jateng Sudah Gelontorkan Rp 247,6 Miliar untuk Insentif Guru Ngaji dan Madin
Rep: Bowo Pribadi/ Red: Muhammad Fakhruddin
Pemprov Jateng Sudah Gelontorkan Rp 247,6 Miliar untuk Insentif Guru Ngaji dan Madin (ilustrasi). | Foto: ANTARA/Asep Fathulrahman
REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah, telah menggelontorkan anggaran hingga Rp 247, 6 miliar untuk memberikan insentif kepaada para guru mengaji serta pengajar madrasah diniyah (madin) yang ada di Jawa Tengah, hingga tahun 2022 ini.
Total anggaran tersebut terserap untuk 206.302 penerima manfaat dan terdiri atas guru mengaji dan madin yang tersebar di 35 kabupaten/ kota di Provinsi Jawa Tengah, dengan nominal masing- masing mencapai Rp 1,2 juta per tahun.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengungkapkan, sejak digulirkannya program insentif bagi guru mengaji dan guru madin ini di gulirkan pada tahun 2019, tiap tahun jumlah peneriima manfaatnya juga terus bertambah.
Di 2019, insentif ini diterimakan untuk 171.131 guru ngaji dan madin. Jumlah itu kemudian bertambah jadi 204.125 di tahun 2020 dan bertambah lagi di 2021 menjadi 205.655 penerima manfaat.
“Insentif ini merupakan komitmen Pemprov Jawa Tengah untuk membantu menyejahterakan para pengajar dan para insan pendidik keagamaan –di luar pendidikan formal-- di Jawa Tengah,” jelasnya, di Semarang, Kamis (29/12) .
Di lain pihak, gubernur juga meyampaikan, menjelang akhir tahun 2022 ini, berbagai percepatan penyerapan anggaran terus dilakukan, Sejumlah OPD yang ‘raport’ penyerapan anggarannya masih ‘merah’ atau belum selesai juga digenjot.
Beberapa hal yang bisa dikejar dilakukan, Termasuk eksekusi insentif guru ngaji dan madin yang sudah menjadi komitmen Pemprov Jawa Tengah.
Menurutnya, penyerapan anggaran tidak sulit dilakukan dengan tata kelola birokrasi yang profesional. Maka --dalam dua pekan terakhir-- penyerapan anggaran dari program- program lain juga dikebut.
Sehingga setiap hari (dalam dua pekan ini) percepatan penyerapan anggaran termasuk pendapatan juga dilakukan di linkungan Pemprov Jawa Tengah. “Sehingga, sekarang ini rata- rata penyerapan anggaran iu telah mencapai lebih dari 80 persen.
Seangkan untuk pendapatan umumnya telah mencapai angka 97 persen. “Kami akan memaksimalkan waktu yang tersisa untuk memaksimalkan serapan anggaran tersebut,” tandas Ganjar.