Ganjar: Wonosobo Bisa Atasi Stunting dengan Gotong Royong

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Muhammad Fakhruddin

Ganjar: Wonosobo Bisa Atasi Stunting dengan Gotong Royong (ilustrasi).
Ganjar: Wonosobo Bisa Atasi Stunting dengan Gotong Royong (ilustrasi). | Foto: Republika/Alfian

REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG -- Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo optimistis upaya penurunan angka stunting di Kabupaten Wonosobo akan dapat dilakukan dengan optimal.

Guna mengatasi persoalan stunting, Kabupaten Wonosobo kini telah memiliki program ‘Gor Rong Ceting’ atau program gotong- royong untuk mengatasi masalah stunting.

Program inovasi Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKBPPPA) Kabupaten Wonosobo ini melibatkan banyak pihak (gotong royong) mengatasi stunting.

Program itu juga disinergikan dengan perguruan tinggi agar penanganan stunting di Wonosobo lebih maskimal. “Gotong- royong, ini yang menurut saya penting untuk bareng- bareng menangani dan mencegah stunting,” ungkapnya, Kamis (29/12).

Baca Juga

Gubernur mengaku, sudah melihat langsung impementasi program penurunan angka stunting di Desa Gondowulan, Kecamatan Kepil, Kabupaten Wonosobo.

Dari penjelasan aparat desa dan para kader kesehatan desa setempat, setidaknya ada 27 warga Desa Gondowwulan yang saat ini ada ibu hamil (bumil) dan telah mendapatkan pendampingan melalui program Gor Rong Ceting.

Menurut gubernur, data akurat dari bawah seperti yang disajikan tersebut menjadi sangat penting untuk membantu penanganan stunting. Karena siapa pun yang terlibat dalam penanganan stunting sudah memegang data akuratnya.

“Sudah diketahui di desa itu ada 27 bumil, bila seluruh Wonosobo bisa kita kejar berbasis data yang benar, maka kita akan bisa menemukan kasusnya masing- masing,” jelasnya.

Gubernur juga menyampaikan, hasil komunikasi dengan para pengampu desa dan dinas terkait,  semua merespons penanganan dengan baik.

Termasuk kepala desa setempat yang menyampaikan bila sebagian dana desa juga dialokasikan dan digunakan untuk menangani stunting.

Artinya, banyak kekuatan yang terlibat dalam penanganan stunting, baik dari sisi sumber daya manusia (SDM) maupun juga kekuatan penganggaran.

Di satu sisi, penanganan stunting akan lebih maksimal bila dilakukan sejak bayi dalam kandungan. Maka sejak mereka hamil diwajibkan agar ada yang mendampingi dan memantau.

Bagaimana kesehatannya, kebutuhan nutrisi bumil-nya hingga bagaimana lingkungannya. Dengan gotong- royong seperti itu, insya Allah tidak berat.

Hanya tinggal bagaimana konsep yang sudah ada tersebut dibuat lebih masif lagi di desa dan wilayah yang lain. “Jadi untuk menyelesaikan persoalan stunting dan Wonosobo punya pengalaman yang bagus, meskipun ‘PR-nya’ masih besar,” tegas Ganjar.

Sebelumnya, Kepala BKKBN Provinsi Jawa Tengah, Drg Widwiono MKes juga menyampaikan Kabupaten Wonosobo menjadi salah satu daerah di Jawa Tengah yang masih membutuhkan intervensi dan terus didorong untuk mengoptimalkan upaya penurunan stunting.

Sementara berdasarkan data aplikasi elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizzi Berbasis Masyarakat (E-PPGMB) 2022, prevalensi stunting di Kabupaten Wonosobo sebesar 19,22 persen.

Sehingga daerah ini terus menggenjot berbagai program dan inovasi untuk mengentaskan problem stunting ini.

Selain Gor Rong Ceting, antara lain juga dilakukan dengan Gerakan Bersama Turunkan Unmet Need (Geber Turune) gerakan megatasi kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi hingga Tunda Sampai Cukup Atasi Stunting (Tungkup Ceting).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini

Terkait


Ganjar Sebut Jateng Miliki 11 PLUT untuk Kembangkan UMKM

Jelang Natal Pengguna Jalan Tol Semarang- Solo Naik 10 Persen

Gubernur Jawa Tengah Kampanyekan Garpu Perak pada Hari Ibu

Ganjar: Jelang Nataru Stok dan Stabilitas Bahan Pangan Harus Rajin Dipantau

2022, Indeks Daya Saing Daerah Kabupaten Wonosobo Meningkat

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark