Senin 02 Jan 2023 11:28 WIB

Harga Anjlok, Petani Jeruk Lemon di Bandung Barat Alami Kerugian

Petani jeruk Lemon sebut solusi menaikkan harga dengan metode dried lemon

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petani memetik jeruk lemon. Sejumlah petani jeruk lemon di wilayah Lembang, Kabupaten Bandung Barat mengalami kerugian akibat harga barang yang anjlok. Selain itu banyak jeruk lemon yang mengalami kebusukan akibat tidak terserap pasar.
Foto: ANTARA/Adeng Bustomi
Petani memetik jeruk lemon. Sejumlah petani jeruk lemon di wilayah Lembang, Kabupaten Bandung Barat mengalami kerugian akibat harga barang yang anjlok. Selain itu banyak jeruk lemon yang mengalami kebusukan akibat tidak terserap pasar.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sejumlah petani jeruk lemon di wilayah Lembang, Kabupaten Bandung Barat mengalami kerugian akibat harga barang yang anjlok. Selain itu banyak jeruk lemon yang mengalami kebusukan akibat tidak terserap pasar.

Pengurus kelompok tani Melati Jayagiri Lembang Thio Setiowekti mengatakan harga jeruk lemon per kilogram di masa pandemi mencapai Rp 15 ribu. Namun, saat ini jeruk lemon hanya dihargai Rp 3.000 per kilogram.

"Jeruk lemon dijual sampai Rp 15 ribu karena banyak yang cari buat keperluan menambah imun tapi sekarang harga anjlok Rp 3.000 per kilogram," ujarnya, Senin (2/1/2023).

Di sisi lain, ia menyebut biaya petani untuk menanam jeruk lemon, membeli benih dan pupuk serta perawatan lebih mahal. Beberapa petani lebih memilih membuang hasil panen atau membiarkan membusuk jika harga anjlok sebab apabila dijual tetap merugi.

Baca juga : Dibuka Presiden Joko Widodo, IHSG Turun Tipis

"Petani kadang membuang hasil panennya atau membiarkan busuk karena kalau dijual, mereka tetap rugi," katanya.

Thio mengatakan para petani saat ini tengah mencari cara agar hasil tani jeruk lemon dapat dijual dengan harga yang bagus. Salah satu cara alternatif yang dikembangkan saat ini yaitu mengolah jeruk dengan konsep dried lemon (pengeringan jeruk lemon).

Ia mengatakan hasil olahan jeruk lemon menggunakan konsep dried lemon relatif menjanjikan. Produk kemasan yang dihasilkan dapat dijual dengan harga Rp 200 ribu hingga Rp 300 per kilogram.

Thio mengatakan pelatihan dried lemon untuk petani dilakukan bekerja sama dengan Taruna Merah Putih. Dengan pelatihan tersebut diharapkan wawasan dan pengetahuan para petani jeruk lemon dapat berkembang.

"Mereka bisa tahu mengolah jeruk lemon hasil panen menjadi produk yang bisa diserap pasar dan harganya lebih tinggi," katanya.

Baca juga : Erick Ungkap Kegigihan WNI yang Bisa Bangun Usaha di Luar Negeri

Para petani pun mendapatkan mesin pengolahan jeruk lemon bantuan dari PPMI ITB. Namun kapasitas produksi masih terbatas dari pengeringan jeruk lemon basah sebanyak 90 kg hanya menghasilkan 9 kg lemon kering.

Wakil Sekretaris DPD Taruna Merah Putih Jawa Barat Putri Puspita Ariane berharap para petani dapat menjual hasil olahan jeruk lemon dengan harga tinggi. Apalagi permintaannya tinggi.

"Permintaan jeruk lemon yang dikeringkan ini sedang booming, permintaannya banyak seperti dari restoran atau cafe, tapi kapasitas suplai dari kelompok tani masih kurang," katanya.

Baca juga : Waduh...Karyawan Gaji Rp 5 Juta Dikenakan PPh 5 Persen

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement