Senin 02 Jan 2023 12:54 WIB

Beras Impor Baru Masuk 100 Ribu Ton, Zulhas Wanti-Wanti Bulog

Zulhas mengimbau petani tak perlu khawatir soal kebijakan impor.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Lida Puspaningtyas
Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan di Pesantren Darul Arqom Patean, Kendal, Jateng, Kamis (29/12).
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perdagangan mewanti-wanti Bulog agar impor beras dapat diselesaikan sebelum musim panen pada Maret mendatang. Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, menyampaikan realisasi impor beras baru mencapai 100 ribu ton per 31 Desember 2022 dari target 200 ribu ton di akhir tahun.

Ia mengatakan, beras impor yang belum terealisasi pada Desember harus tuntas Januari 2023. Sekaligus, 300 ribu ton sisanya yang sudah ditugaskan tahun lalu sehingga total impor beras 500 ribu ton.

"Ini (impor) akan diteruskan Januari, tapi saya sudah warning, Maret akan panen raya maka paling tidak akhir Februari sudah tidak boleh impor lagi," kata Zulhas, sapaan akrabnya, dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (2/1/2023).

Baca juga : BPS Catat Inflasi 0,66 Persen pada Desember 2022, Disumbang Beras

Ia pun meminta agar petani tak perlu khawatir soal kebijakan impor. Pemerintah akan menjaga harga gabah dalam negeri agar tidak terpengaruh oleh beras impor. Di sisi lain, pemerintah juga telah meminta Bulog agar dapat membeli gabah petani dengan harga tinggi sesuai tren pasar.

Lebih lanjut, ia mengatakan sepanjang 2022 laju inflasi pangan yang sempat tinggi mulai melandai jelang akhir tahun. Kemendag terus turun ke pasar tradisional untuk dapat mengetahui kondisi riil sehingga kebijakan yang diambil dapat sesuai dalam menjaga laju inflasi.

"Kemarin (harga) beras paling tinggi Rp 8.200 per kg, itu (jadi) paling murah. Gabah Rp 4.450 per kg, sekarang bisa beli Rp 5.500 per kg ada juga yang Rp 6.000 per kg," kata Zulhas.

Memasuki 2023, Zulhas mengatakan, sektor perdagangan akan tetap optimis meski dilanda ketidakpastian ekonomi global. Kemendag menjamin ketersediaan pangan tahun ini akan aman serta dengan pengendalian impor secara selektif.

Baca juga : Sindir Istri Indra Bekti Buka Penggalangan Dana, BPJS Jadi Trending Topic di Medsos

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement