Selasa 03 Jan 2023 16:01 WIB

Ingin Berlibur di Pantai? Simak Dulu Saran BMKG

BMKG mengungkap adanya potensi gelombang tinggi laut yang mengancam pesisir pantai.

Red: Natalia Endah Hapsari
Sejumlah wisatawan memandang gelombang tinggi di Pantai Salor, Mlonggo, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di sekitar pesisir pantai untuk mewaspadai gelombang tinggi laut.
Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Sejumlah wisatawan memandang gelombang tinggi di Pantai Salor, Mlonggo, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di sekitar pesisir pantai untuk mewaspadai gelombang tinggi laut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Bagi Anda yang masih berlibur, hati-hati jika ingin menghabiskan masa liburan di tepi pantai. Ini karena Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat untuk waspada potensi gelombang tinggi hingga enam meter di beberapa wilayah perairan Indonesia sejak Senin (2/1/2023) pukul 14.00 WIB hingga Selasa (3/1/2023) 2023.

Berdasarkan data dari Pusat Meteorologi Maitim BMKG yang diakses di Jakarta, Selasa dini hari, disebutkan ada sembilan perairan yakni di Samudra Hindia di selatan Jawa Timur hingga NTT, Laut Timor, Laut Arafurubagian barat, Perairan Pulau Sawu, Selat Sumba bagian barat, Perairan Selat Kupang-Pulau Rote, Laut Sawubagian selatan, perairan selatan Lombok-Sumbawa, dan perairan barat Pulau Sumba.

Baca Juga

BMKG mencatat gelombang yang sangat tinggi itu terpengaruh pada pola angin Indonesia, di mana untuk pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Barat Laut-Timur Laut dengan kecepatan angin berkisar 6-20 knot. Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Barat Daya-Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 8-35 knot.

Untuk kecepatan angin tertinggi terpantau di Samudra Hindia selatan Bali-Lombok-Sumbawa hingga P. Sumba, Laut Arafuru, Laut Sawu, perairan selatan Bali-Lombok-Sumbawa, Perairan P. Sumba, Perairan Kupang-P. Rotte, Laut Timor dan Laut Flores.

Untuk kondisi gelombang di perairan lainnya di Indonesia, terpantau akan mengalami gelombang sedang (1,25-2,5 meter) dan gelombang tinggi (2,5-4 meter).

Untuk area perairan dengan gelombang 1,25-2,5 meter terpantau di perairan utara Sabang, perairan barat P. Semeulue, Samudra Hindia barat Aceh hingga PulauSemeulue, perairan Bengkulu, Teluk Lampung bagian selatan, Selat Sunda bagian utara, Selat Ombai-Selat Wetar, perairan timur Bintan, Laut Natuna, perairan Bangka Belitung, Selat Karimata, perairan selatan Kalimantan, Laut Jawa bagian barat-tengah, perairan utara Jawa Barat hingga Jawa Tengah.

Kondisi serupa juga berpotensi terjadi di perairan selatan Baubau, Selat Makassar bagian selatan, perairan Selatan KepulauaWakatobi, perairan KepulauaSangihe-Kepulauan Talaud, perairan Bitung-Kepulauan Sitaro, Laut Maluku, perairan Kepulauan Halmahera, Laut Halmahera, perairan utara Raja Ampat-Jayapura, Samudra Pasifik utara Halmahera-Jayapura, perairan Selatan Ambon-P. Seram, Laut Banda bagian utara, perairan KepulauanKai-Kepulauan Aru.

Untuk perairan dengan gelombang di kisaran 2,50-4 meter, berpeluang terjadi di perairan P. Enggano, perairan barat Kepulauan Mentawai hingga Lampung, Samudra Hindia Barat Kepulauan Mentawai hingga Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Pulau Jawa hingga Bali, Samudra Hindia selatan Banten-Jawa Tengah, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, Selat Sape bagian selatan, Laut Sawu bagian utara, perairan utara Kupang-Pulau Rote.

Selanjutnya, Laut Natuna utara, Laut Jawa bagian timur, perairan utara Jawa Timur hingga KepulauanKangean, Laut Bali-Laut Sumbawa, perairan Kepulauan Selayar, Laut Flores, Laut Banda bagian selatan, perairan KepulauanSermata-Kepulauan Tanimbar, Laut Arafuru bagian timur.

BMKG mencatat bahwa potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran, untuk itu perlu diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter, kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter).

Kemudian, kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter), kapal ukuran besar seperti kapal kargo atau kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter). "Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," tulis BMKG dalam saran keselamatannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement