Rabu 04 Jan 2023 21:17 WIB

Hujan dan Angin Puting Beliung Rusak 10 Rumah di Makassar

Angin menerbangkan atas seng rumah warga.

Red: Ani Nursalikah
Hujan dan Angin Puting Beliung Rusak 10 Rumah di Makassar
Foto: Republika/Mardiah
Hujan dan Angin Puting Beliung Rusak 10 Rumah di Makassar

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Angin puting beliung disertai hujan deras melanda Kota Makassar, Rabu (4/1/2023). Angin menyebabkan sedikitnya 10 unit rumah warga mengalami kerusakan.

Kapolsek Rappocini AKP Muhammad Yusuf Mattara turun ke lokasi memantau situasi setelah atap seng dari empat rumah warga diterbangkan angin puting beliung. "Kami dapat laporan ada rumah warga yang terkena angin puting beliung. Kami pun bergegas ke lokasi untuk melihat situasi dan memeriksa kondisi," ujarnya, Rabu.

Baca Juga

Berdasarkan pelaporan dan pendataan dari anggotanya, 10 warga yang rumahnya tersapu angin puting beliung, yakni Tati (42 tahun), Sampara Dg Ngerang (65), Husni (41), Sonny Haryanto (44), Hendrik (38), Kamaluddin (55), Rijal (44), Suardi (29), Tina (54), dan Hasri (34).

AKP Yusuf Mattara mengatakan, kesepuluh warga ini umumnya atap sengnya diterbangkan angin puting beliung dan tingkat kerusakan hingga 40 persen. Bahkan beberapa warga yang rumahnya disapu angin puting beliung sedang tidak berada di lokasi karena sedang beraktivitas di luar rumah.

"Umumnya para korban tidak sedang berada di rumah saat kejadian. Ada yang pergi bekerja, ada yang jemput anak sekolah dan lainnya. Kejadian itu begitu cepat, sedangkan warga lainnya memilih berlindung," katanya.

Salah seorang saksi, Baya Dg Lilo menjelaskan saat kejadian terjadi hujan deras disertai angin kencang. Angin menghantam beberapa rumah warga, salah satunya rumah Tati dan Sampara yang lokasinya berada di belakang rumahnya.

Menurut dia, saat kejadian, angin puting beliung menyebabkan atap seng beterbangan, bahkan terlihat angin berputar dan menghantam rumah warga lainnya. Untuk kerugian dari musibah itu, ia masih melakukan pendataan dan belum bisa memperkirakan karena kerusakan cukup parah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement