Kamis 05 Jan 2023 17:01 WIB

Popcorn Merek Avery's Ditarik dari Sembilan Negara Bagian Amerika demi Alasan Kesehatan

Masyarakat yang terlanjur membeli diimbau segera membuangnya.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Qommarria Rostanti
Popcorn merek Avery's Savory Popcorn ditarik dari sembilan negara bagian Amerika Serikat (AS).
Foto: www.pxhere.com
Popcorn merek Avery's Savory Popcorn ditarik dari sembilan negara bagian Amerika Serikat (AS).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menarik produk popcorn Avery's Savory Popcorn dari sembilan negara bagian AS. Keputusan itu terkait dengan kandungan produk yang disinyalir bisa menyebabkan masalah kesehatan.

FDA membuat pengumuman tersebut pada Selasa (3/1/2023). Avery's Savory Popcorn yang berbasis di Texas telah diminta menarik semua varian rasa dari produk "Popcorn Gourmet". Produk yang terdampak dijual dalam kantong plastik dengan berbagai ukuran.

Baca Juga

Produk yang ditarik didistribusikan untuk dijual secara daring antara 22 November 2022 hingga 20 Desember 2022. Produk dikirim ke Connecticut, Florida, Georgia, Kentucky, Maryland, Ohio, Oklahoma, Rhode Island, dan Texas. Semua memiliki label "Avery's Savory Popcorn" di bagian depan kemasan.

Menurut pemberitahuan FDA, sejumlah produk berondong jagung itu memuat bahan-bahan yang merupakan alergen potensial, namun tidak tercantum pada label. Beberapa di antaranya adalah susu, kedelai, kacang tanah, sulfit, dan kacang pohon seperti almond, kenari, pecan, dan kacang mete. 

Investigasi menemukan bahwa kesalahan itu dipicu kerusakan sementara dalam proses produksi dan tahapan pengemasan perusahaan. Hal tersebut dinilai berbahaya karena konsumen yang memiliki alergi atau sensitif terhadap salah satu bahan tidak mendapat peringatan.

Konsumen bisa saja mengalami risiko reaksi alergi serius, bahkan sampai mengancam jiwa, jika mengonsumsi produk. Untungnya, perusahaan mengatakan hingga saat ini tidak ada laporan penyakit yang terkait dengan alergi produk.

Pada 2004, Kongres AS mengesahkan Undang-Undang Pelabelan Alergen Makanan dan Perlindungan Konsumen (FALCPA) yang menetapkan delapan alergen makanan utama. Semuanya menyumbang 90 persen kasus alergi makanan dan reaksi alergi serius di AS.

Undang-undang mewajibkan semua produk makanan mencantumkan pada kemasan jika ada kandungan alergen, termasuk kerang, susu, telur, ikan, kacang pohon, kacang tanah, gandum, dan kedelai. Mulai 1 Januari 2023, wijen ditambahkan sebagai alergen makanan utama baru setelah Food Allergy Safety, Treatment, Education, and Research Act (FASTER) diberlakukan.

FDA telah mengimbau masyarakat AS yang sudah terlanjur membeli Avery's Savory Popcorn yang bermasalah dan belum memakannya untuk segera membuang produk. Pelanggan kemudian bisa menghubungi perusahaan melalui email untuk meminta pengembalian dana penuh.  

Konsumen yang memiliki pertanyaan juga dapat menghubungi perusahaan di nomor telepon yang tercantum dalam pemberitahuan penarikan kembali. Ini bukan satu-satunya penarikan makanan dalam skala besar di AS. Pada 16 November 2022, Layanan Keamanan dan Inspeksi Pangan (FSIS) Departemen Pertanian AS (USDA) mengumumkan bahwa pemasok makanan skala besar Tyson Fresh Meats telah menarik kembali 93.697 pon (sekitar 42.500 kilogram) produk daging giling mentah. 

Pada 3 Desember 2022, jenama James Farms menarik kembali 1.260 paket raspberry beku yang dijual di sembilan negara bagian. Selanjutnya, pada 15 Desember, Mountain View Packaging, LLC yang berbasis di Idaho telah menarik kembali 6.103 pon (2.768 kilogram) ayam crispy siap saji beku.

Produk ayam dikirim ke lokasi ritel nasional, termasuk lebih dari 1.300 toko Walmart di 29 negara bagian AS. Perusahaan mengatakan penarikan kembali dilakukan setelah ada keluhan pelanggan bahwa produk tersebut mengandung udang dan bukan ayam. Akibatnya, bisa timbul potensi risiko kesehatan bagi konsumen yang mengidap alergi, dikutip dari laman Best Life, Kamis (5/1/2023).

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement