Kamis 05 Jan 2023 17:16 WIB

Indonesia Dorong ASEAN Jadi Jangkar Stabilitas Perekonomian

Indonesia akan berupaya untuk memperkuat posisi ASEAN sebagai kawasan yang stabil.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Ahmad Fikri Noor
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (tengah). Indonesia akan berupaya untuk memperkuat posisi ASEAN sebagai kawasan yang stabil dan damai.
Foto: Istimewa
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (tengah). Indonesia akan berupaya untuk memperkuat posisi ASEAN sebagai kawasan yang stabil dan damai.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia akan berupaya untuk memperkuat posisi ASEAN sebagai kawasan yang stabil dan damai. Hal itu dilakukan dengan menjunjung tinggi hukum internasional serta memperkuat kerja sama sehingga ASEAN mampu menjadi kawasan yang kuat, inklusif, dan memiliki pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Dalam Konferensi Tingkat Tinggi Association of Southeast Asian Nations (KTT ASEAN) di Kamboja pada 13 November 2022, Indonesia mendapatkan mandat memegang Chairmanship ASEAN 2023. Melaksanakan mandat tersebut, Indonesia mengusung tema 'ASEAN Matters: Epicentrum of Growth' yang juga meresonansi keberhasilan Presidensi G20 Indonesia pada 2022 lalu.

“Nakhoda dan navigasi Presidensi G20 di tengah berbagai situasi tantangan global telah mendapatkan apresiasi dari banyak negara dan Indonesia saat ini mempunyai kepercayaan yang tertinggi dari berbagai negara. Pemerintah juga terus mendorong ASEAN menjadi kawasan yang stabil dan damai menjadi jangkar stabilitas perekonomian global,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan resmi, Kamis (5/1/2023).

ASEAN Matters sendiri terdiri dari tiga elemen penting yakni penguatan terhadap kapasitas dan efektivitas ASEAN, persatuan ASEAN, serta sentralitas ASEAN. Sementara, epicentrum of growth terkait dengan peran ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kawasan dan dunia serta terdiri dari 4 elemen penting yakni arsitektur kesehatan, ketahanan energi, ketahanan pangan, dan stabilitas keuangan.

Secara detail, Indonesia mengangkat tiga isu prioritas bidang ekonomi yaitu recovery and rebuilding, digital economy, dan sustainability yang implementasinya diterjemahkan ke dalam 16 (enam belas) Priority Economic Deliverables (PED) selama 2023. ”Keketuaan Indonesia di ASEAN akan menitikberatkan pada penanganan krisis multidimensi seperti krisis pangan, energi, dan keuangan,” jelas dia.

Melalui peran penting sebagai Chairmanship ASEAN 2023, semakin menegaskan  posisi Indonesia sebagai global middle power yang secara substansial mampu mempengaruhi agenda global sekaligus menjadi bagian dari solusi permasalahan global. “Presiden Joko Widodo percaya pada 2045, ASEAN akan menjadi kelompok negara yang lebih adaptif, responsif, kompetitif, sejalan dengan agenda global ASEAN,” ujar Airlangga.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement