Jumat 06 Jan 2023 21:09 WIB

Hujan Deras di Semarang Akibatkan Longsor, Satu Warga Meninggal Dunia

Korban meninggal diketahui bernama Ari Wibowo (37) warga perumahan Pudakpayung.

Foto udara sejumlah warga dan relawan BPBD Kota Semarang menyisir Perumahan Dinar Indah yang terendam banjir bandang di Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (6/1/2023). Banjir bandang yang mencapai 2,5 meter itu menyebabkan satu korban jiwa dan sekitar 45 kepala keluarga di perumahan tersebut mengungsi akibat luapan Sungai Babon-Pengkol yang tak mampu menampung debit air hujan berintensitas tinggi pada Jumat (6/1) sejak pukul 13:00 WIB serta adanya tanggul yang jebol pada pukul sekitar 15:30 WIB.
Foto: ANTARA/Aji Styawan
Foto udara sejumlah warga dan relawan BPBD Kota Semarang menyisir Perumahan Dinar Indah yang terendam banjir bandang di Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (6/1/2023). Banjir bandang yang mencapai 2,5 meter itu menyebabkan satu korban jiwa dan sekitar 45 kepala keluarga di perumahan tersebut mengungsi akibat luapan Sungai Babon-Pengkol yang tak mampu menampung debit air hujan berintensitas tinggi pada Jumat (6/1) sejak pukul 13:00 WIB serta adanya tanggul yang jebol pada pukul sekitar 15:30 WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Satu orang dilaporkan meninggal dunia setelah tanah longsor yang menimpa sebuah rumah di Perumahan P4A Blok H-11 Pudakpayung, Kota Semarang, menyusul hujan deras yang mengguyur Ibu Kota Jawa Tengah itu pada Jumat (6/1/2023). Kapolrestabes Semarang Kombes (Pol) Irwan Anwar mengatakan tebing dengan tinggi sekitar 25 meter menimpa bagian belakang rumah di Blok H-11 di Perumahan P4A tersebut.

Korban meninggal diketahui bernama Ari Wibowo (37) yang merupakan pemilik rumah. Ia menjelaskan berdasarkan keterangan saksi, hujan deras mengguyur wilayah tersebut sejak pukul 14.30 WIB.

Baca Juga

"Saksi yang merupakan tetangga korban mendengar suara gemuruh, ketika dicek ternyata tebing yang berada di belakang sudah menimpa rumah korban," katanya.

Warga yang mengetahui hal tersebut, kata dia, kemudian meminta pertolongan untuk melakukan pembersihan terhadap bekas longsoran tersebut. Saat melakukan pembersihan area yang terkena longsor, kata dia, warga dan petugas gabungan mendapati korban dalam kondisi meninggal akibat tertimpa tembok dan tanah.

"Korban ditemukan di kamar belakang," tambah Irwan.

Personel gabungan kepolisian dan TNI, kata IrwanAnwar, meminta warga Blok H Perumahan P4A untuk mengungsi sementara guna menghindari longsor susulan. Hujan deras yang mengguyur wilayah Semarang dan sekitarnya mengakibatkan bencana banjir dan longsor. Banjir melanda Perumahan Dinar Indah, Tembalang, Kota Semarang, akibat luapan Sungai Babon.

 

photo
Cara menghadapi cuaca panas yang semakin hari semakin ekstrem. - (Republika.co.id)

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement