Sabtu 07 Jan 2023 14:49 WIB

Banjir Bandang di Kota Semarang, Seorang Warga Meninggal

Banjir bandang menerjang Perumahan Dinar Indah, Semarang, Jawa Tengah.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Erik Purnama Putra
Seorang warga menembus jalan yang terendam banjir di Perumahan Dinar Indah, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (6/1/2023).
Foto: ANTARA/Aji Styawan
Seorang warga menembus jalan yang terendam banjir di Perumahan Dinar Indah, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (6/1/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Seorang warga meninggal dunia setelah terdampak banjir bandang yang menerjang Perumahan Dinar Indah, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Jumat (6/1/2023). Korban laki-laki itu sempat dievakuasi oleh tim penyelamat, namun kemudian nyawanya tidak tertolong.

"Laki-laki usia 60 tahun. Ditemukan di kamarnya. Sempat diselamatkan namun kemudian meninggal," jelas Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, Adhy Yulianto di Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (7/1/2023).

Baca Juga

Adhy menuturkan, banjir bandang yang menerjang Perumahan Dinar Indah itu terjadi akibat kerusakan tanggul Sungai Pengkol setelah kehilangan kemampuan menahan debit air yang terus meningkat. Hal itu akibat curah hujan tinggi dari wilayah hulu yang berada di Ungaran.

"Tanggulnya jebol karena Sungai Pengkol meluap, limpasan air dari atas. Dari Ungaran," ungkap Adhy. Menurut dia, wilayah perumahan yang terdampak banjir itu juga merupakan daerah cekungan yang kerap menjadi langganan banjir.

Fenomena banjir bandang sebelumnya juga pernah terjadi di lokasi tersebut. "Itu kan daerah cekungan. Sudah langganan banjir," ungkap Adhy.

Saat ini, kondisi banjir telah surut dan menyisakan puing, sampah, dan lumpur yang terbawa oleh arus. Tim BPBD Kota Semarang akan berkoordinasi dengan unsur terkait dan mulai melakukan perbaikan tanggul yang rusak pada esok hari.

Tim BPBD Kota Semarang bersama unsur forkopimda terkait saat ini terus melakukan asesmen dan kaji cepat. Data sementara ada 147 warga yang terdampak banjir tersebut. Beberapa warga dievakuasi dan mengungsi ke masjid yang letaknya tak jauh dari perumahan dan lebih aman.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement