Sabtu 07 Jan 2023 14:35 WIB

Masjid Raya Al Jabbar Ramai Dikunjungi, Pedagang dan Lahan Parkir Bermunculan

Warga yang datang ke Masjid Raya Al Jabbar dari berbagai daerah.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Irfan Fitrat
Sejumlah warga mengunjungi Masjid Raya Al Jabbar di Gedebage, Kota Bandung, Sabtu (7/1/2023).
Foto: Republika.co.id/Muhammad Fauzi Ridwan
Sejumlah warga mengunjungi Masjid Raya Al Jabbar di Gedebage, Kota Bandung, Sabtu (7/1/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Ramainya kunjungan masyarakat ke Masjid Raya Al Jabbar di Gedebage, Kota Bandung, menjadi ladang usaha bagi sejumlah warga. Para pedagang berdatangan dan menjajakan barang dagangannya di luar kawasan masjid yang dibangun Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) itu.

Salah satu pedagang, Eem (60 tahun), mengaku biasanya berjualan di sekitar rel kereta api. Setelah Masjid Raya Al Jabbar diresmikan, ia melihat peluang untuk berjualan di sana. Ia pun bersyukur barang dagangannya laku. “Bersyukur, pengunjung banyak yang datang. Ada peningkatan,” ujar dia, yang berjualan air mineral dan mi instan itu, Sabtu (7/1/2023).

Baca Juga

Menurut Eem, sejak Masjid Raya Al Jabbar diresmikan, banyak warga yang datang berkunjung. Bahkan jumlahnya disebut terus bertambah. Termasuk warga dari luar daerah, seperti dari Subang, Cirebon, dan Tasikmalaya. Ke depan, Eem berharap pedagang dapat diakomodasi agar bisa berjualan di lokasi yang layak di sekitar Masjid Raya Al Jabbar. Saat masih berjualan di dekat rel kereta api, ia mengaku sering dikejar-kejar petugas. “Ingin diakomodasi dan ditata,” katanya.

Selain pedagang, di ruas Jalan Cimincrang menuju Masjid Raya Al Jabbar bermunculan tempat-tempat parkir kendaraan yang dibuka warga sekitar. Beberapa lahan pribadi warga dijadikan tempat untuk menampung kendaraan pengunjung masjid.

Salah seorang warga, Ayi (51 tahun), mengaku beralih profesi sementara setelah Masjid Raya Al Jabbar diresmikan. Ia biasanya bekerja sebagai ojek pangkalan di kawasan Cimincrang. Belakangan ini Ayi menjadi penjaga parkir di area Masjid Al Jabbar. “Saya biasa ngojek, jadi tukang parkir sementara. Mungkin ke depan nanti dikelola mesin parkir,” ujar dia, saat ditemui di Masjid Raya Al Jabbar, Sabtu.

Menurut Ayi, kondisi jalan menuju Masjid Al Jabbar pun sering kali macet, sehingga membuatnya beralih profesi sementara waktu. “Banyak yang ingin melihat masjid sambil ikut shalat. Banyak juga yang selfie-selfie,” katanya.

Sejak Masjid Raya Al Jabbar diresmikan, Ayi mengatakan, kawasan Cimincrang selalu ramai. Menurut dia, banyak warga berdatangan untuk melihat Masjid Raya Al Jabbar, termasuk dari luar daerah, seperti dari Cirebon dan Bekasi. Ia mengatakan, banyak warga juga yang berjualan di luar area masjid. “Tenda-tenda penjual banyak di sini, banyak warga lokal. Alhamdulillah, ada berkahnya,” ujar Ayi.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement