REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara Tbk. (Bank Sumut) siap melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Melalui skema penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO), Bank Sumut membidik dana segar hingga Rp 1,49 triliun.
Berdasarkan prospektus, bank daerah milik Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota se Sumatra Utara ini telah menggelar penawaran awal atau bookbuilding mulai Kamis (5/1/2023) hingga Rabu (18/1/2023). Bank melepas sebanyak-banyaknya 2.934.798.300 saham atau 23 persen dari total saham usai IPO.
Dengan nilai nominal Rp 250 per saham, Bank Sumut mematok harga penawaran pada rentang harga Rp 350 hingga Rp 510 per saham. Perseroan pun berpotensi meraup dana Rp 1,02 triliun hingga maksimal Rp 1,49 triliun.
Dengan alokasi 80 persen dana IPO untuk modal kerja, maka perseroan menganggarkan dana sebanyak banyaknya Rp 1,19 triliun untuk mengerek kinerja bisnis, termasuk ekspansi kredit. Adapun, dana IPO maksimal Rp 299,34 miliar sisanya akan digunakan untuk perluasan jaringan dan pengembangan teknologi informasi.
Melalui empat perusahaan sekuritas, yakni PT Aldiracita Sekuritas Indonesia, PT BRI Danareksa Sekuritas, PT RHB Sekuritas Indonesia, dan PT UOB Kayhian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek, Bank Sumut dijadwalkan dapat memulai tanggal pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia pada 7 Februari 2023.