REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Secara berangsur, harga bawang merah kembali naik menjadi Rp 40 ribu per kg di pasar tradisional Kota Bandar Lampung, Senin (9/1/2023). Kenaikan harga bawang tersebut dipicu produksi bawang lokal berkurang.
"Sekarang seperempat bawang merah Brebes Rp 40 ribu per kilogram," kata Muntahir (45 tahun), pedagang sayur mayur di Pasar Pasir Gintung, Bandar Lampung, Senin (9/1/2023).
Menurut dia, stok bawang saat ini dipasok dari Brebes, Jawa Tengah, dikarenakan stok bawang lokal seperti di Lampung dan Sumatra Selatan, juga Bengkulu berkurang.
Dia mengatakan, harga bawang Brebes lebih mahal dibandingkan dengan harga bawang lokal. Selain dipasok dari Jawa, biaya angkut untuk mengirim ke Sumatra menjadi naik, dan juga dikarena kondisi cuaca masih tidak menentu.
Ida (57 tahun), ibu rumah tangga di Bandar Lampung mengaku kaget dengan harga bawang merah kembali naik sampai Rp 40 ribu per kg. Padahal, ujar dia, pada akhir Desember 2022 lalu, harga bawang masih normal kisaran Rp 25 ribu sampai Rp 30 ribu per kg.
Ibu tiga anak ini mengkhawatirkan harga bawang merah kembali naik menyentuh harga Rp 50 ribu per kg, padahal pada akhir Januari 2023 keluarganya ingin menggelar hajatan.
"Kalau harga bawang naik, biaya hajatan membengkak pastinya," ujar Ida.
Berbeda dengan bawang merah, harga bawang putih cenderung masih stabil dalam kisaran Rp 23 ribu sampai Rp 24 ribu per kg. Sedangkan harga cabai merah dan rawit mengalami penurunan.
Penjual cabai merah di Pasar Tamin, Bandar Lampung masih menjual dengan harga Rp 38 ribu per kg. Harga tersebut mengalami penurunan dari Rp 40 ribu per kg. Sedangkan harga cabai rawit juga mengalami penurunan dari Rp 75 ribu menjadi Rp 70 ribu per kg.
Sebelumnya, harga cabai rawit mengalami kenaikan menjelang awal tahun 2023. Harga tertinggi cabai rawit menyentuh Rp 80 ribu per kg. Sedangkan cabai merah masih normal pada akhir tahun 2022 di kisaran Rp 35 ribu sampai Rp 38 ribu per kg.