Sabtu 14 Jan 2023 10:57 WIB

Bupati Kotim Dorong Pemanfaatan Lahan Kosong Antisipasi Resesi

Daerah seperti Kotawaringin Timur atau Kotim membentengi warga dari resesi.

Ilustrasi lahan kosong di kotim.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Ilustrasi lahan kosong di kotim.

REPUBLIKA.CO.ID, SAMPIT -- Bupati Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Halikinnor terus mendorong masyarakat termasuk jajarannya di kecamatan gencar memanfaatkan lahan kosong untuk pertanian sebagai antisipasi dampak resesi yang bisa memicu krisis pangan.

"Seperti yang dilakukan Kecamatan Seranau, saya mengapresiasi langkah camat bersama pegawainya memanfaatkan lahan kosong untuk ditanami jagung," kata Halikinnor di Sampit, Sabtu (14/1).

Adapun lahan atau kebun yang dimanfaatkan Pemerintah Kecamatan Seranau untuk ditanami jagung tersebut adalah seluas 0,2 hektare berada di halaman kantor kecamatan.

Halikinnor menjelaskan, 2023 diprediksi menjadi tahun yang berat bagi ekonomi secara global dengan terjadinya resesi. Salah satu dampak yang harus diantisipasi adalah krisis pangan.

Ancaman ini tidak boleh dianggap remeh meski Indonesia adalah negara yang kaya pertanian. Justru, harus ada upaya bersama meningkatkan produksi pertanian untuk memperkuat ketahanan pangan nasional dan daerah, termasuk di Kotawaringin Timur.

"Pemanfaatan lahan kosong untuk pertanian seperti yang dilakukan Kecamatan Seranau, diharapkan menjadi contoh bagi kecamatan dan instansi lainnya," jelasnya.

Pemerintah harus memberi contoh pemanfaatan lahan kosong untuk pertanian, selanjutnya diharapkan akan lebih mudah dalam mengajak masyarakat melakukan hal serupa.

Selain menjaga ketahanan pangan, optimalisasi pertanian juga untuk menambah pendapatan karena potensinya masih sangat besar. Bahkan Halikinnor berharap Kotawaringin Timur menjadi daerah pemasok pangan bagi Ibu Kota Negara (IKN) jika nanti sudah resmi aktif di Kalimantan Timur.

"Kita juga sudah membagikan ekskavator ke 15 kecamatan. Itu bisa dimanfaatkan mengoptimalkan pertanian, misalnya pembersihan lahan dan rehabilitasi irigasi. Mari kita manfaatkan peluang ini karena kita punya lahan dan pasarnya masih terbuka lebar," ujarnya.

Sementara itu Camat Seranau Dedi Purwanto mengatakan, penanaman jagung di halaman kantor kecamatan setempat merupakan tindak lanjut arahan bupati kepada setiap kecamatan untuk menyiapkan kebun penyangga. Dia bersyukur karena semua berjalan lancar berkat dukungan para pegawai, masyarakat dan Dinas Pertanian.

"Saya berterima kasih karena para pegawai juga bersemangat menyiapkan lahan dan menanam jagung. Untuk bibit, kami dibantu oleh Dinas Pertanian," kata Dedi.

Pihaknya akan terus mengembangkan pertanian ini. Sekarang sedang disiapkan cabai dan jeruk dengan luas lahan masing-masing 10 hektare.

Kecamatan Seranau mengandalkan sektor pertanian dengan sekitar 60 persen warganya berprofesi sebagai petani. Salah satu komoditas unggulan kecamatan ini adalah nanas madu.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement