REPUBLIKA.CO.ID, Pelaku industri di Petra, Yordania kini sudah bisa kembali tersenyum seiring pemulihan sektor pariwisata. Setelah serangan pandemi Covid-19 membuat Petra menjadi kota hantu, kini pelaku industri wisata sudah bisa kembali bekerja.
"Turis sudah kembali dan bahkan dalam jumlah yang lebih banyak," ungkap Hussein Bdoul (35 tahun), salah seorang pelaku industri di Petra seperti dikutip dari Zawya, Ahad (15/1/2023).
Bdoul mengatakan, pada puncak pandemi, tidak ada orang yang berkunjung ke Petra. Padahal, ujarnya, 90 persen penduduk Petra bekerja di sektor pariwisata.
"Kami berharap kepada Allah semua orang bisa baik-baik saja ke depannya," ujar Bdoul.
Otoritas pariwisata Yordania mengkonfirmasi Petra telah kembali pulih dan berhasil menarik 900 ribu kunjungan wisatawan pada tahun lalu. Angka itu mendekati level prapandemi pada 2019 yang sebanyak 1 juta kunjungan.
Secara keseluruhan, Yordania menerima kunjungan 4,6 juta wisatawan mancanegara pada 2022. Angka itu melonjak signifikan dibandingkan pada 2020 yakni sebanyak empat kali lipat. Devisa yang diterima Yordania tercatat mencapai 5,3 miliar dolar AS.
Petra merupakan primadona wisata di Yordania. Kuil-kuil yang diukir di bebatuan tersebut menjadi salah satu situs warisan budaya UNESCO. Petra dibangun pada 312 SM sebagai ibu kota kerajaan Arab kuno, Nabatea. Petra kemudian jatuh ke tangan bangsa Romawi pada 106 SM.