REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- YouTube sedang menguji layanan baru, streaming TV yang didukung iklan. YouTube sedang dalam pembicaraan dengan berbagai perusahaan untuk menghadirkan acara televisi, film, dan seluruh saluran TV ke platformnya. Faktanya, YouTube mengatakan sudah menguji coba layanan ke pengguna YouTube terpilih.
Dilansir GSM Arena pada Senin (16/1/2023), untuk saat ini, YouTube sedang mengukur minat pemirsa. Jika semuanya berjalan sesuai rencana, layanan milik Google itu dapat meminta potongan 45 persen dari pendapatan iklan. Ini sebenarnya kesepakatan YouTube dengan pembuat konten juga.
Pengembangan ini tampaknya menjadi dorongan lain dari YouTube untuk berkembang lebih luas. Baru-baru ini, platform streaming itu membuat kesepakatan dengan NFL Sunday Ticket, dan akan menyiarkan di TV YouTube dan Saluran Primetime YouTube mulai tahun ini. Perusahan juga mulai berbagi pendapatan iklannya dengan pembuat YouTube Shorts, yang akan membuat layanan ini lebih menguntungkan daripada TikTok.
Dilansir The Verge, saluran TV gratis yang didukung iklan yang menampilkan konten dari perusahaan media tertentu. Konsepnya mirip dengan layanan seperti Pluto TV, saluran TV Langsung Roku, atau pengalaman yang dibangun ke dalam TV dari perusahaan seperti Samsung, LG, dan Vizio. Ada "hub" yang memungkinkan pengguna memilih apa yang ingin mereka tonton.
Seorang juru bicara YouTube yang tidak disebutkan namanya mengkonfirmasi uji coba tersebut. Terungkap bahwa fitur itu dapat diluncurkan lebih luas pada tahun ini. YouTube dilaporkan bekerja dengan perusahaan seperti Lionsgate dan A&E, dengan yang terakhir menjadi pemilik saluran seperti History, FYI, dan Lifetime.
YouTube berpengalaman dalam menyediakan konten premium yang didukung iklan. Pada 2022, mereka menambahkan acara televisi gratis yang didukung iklan ke dalam katalognya. Pada tahun lalu, perusahaan menambahkan saluran gratis ke tab langsung Google TV melalui Pluto TV.
Ada juga YouTube TV, layanan berbayar yang memungkinkan orang mendapatkan pengalaman mampir dan menonton yang serupa dengan saluran televisi standar. Pada musim panas lalu, YouTube mengumumkan bahwa ada sekitar lima juta pelanggan YouTube TV. Saluran gratis selalu dapat dipasarkan menggunakan merek YouTube TV.