Senin 16 Jan 2023 15:27 WIB

Tujuh Komoditas Tanaman Pangan Jadi Unggulan Sulawesi Tengah

komoditas tanaman pangan di Sulawesi Tengah cukup bervariatif

Ilustrasi tanaman pangan.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ilustrasi tanaman pangan.

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Dinas Tanaman Pangan Hortikultura (TPH) Sulawesi Tengah menyebutkan sebanyak tujuh komoditas tanaman pangan menjadi unggulan guna mendukung ketahanan pangan daerah.

Kepala Dinas TPH Sulteng Nelson Metubun di Kota Palu, Sulteng, Senin mengatakan ketujuh komoditas tersebut yakni padi, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, dan ubi jalar.

"Dari ketujuh komoditas ini, padi mendominasi produksi sebanyak 771.525 ton, kemudian jagung 482.117 ton sepanjang 2022," ujarnya.

Nelson mengemukakan komoditas tanaman pangan di Sulteng cukup bervariatif, meskipun masih ada komoditas lain yang akan dikembangkan sesuai kebijakan nasional, seperti tanaman sorgum dan porang.

Sebagai upaya pengembangan sektor pertanian, Pemprov Sulteng mendorong penguatan sumber daya petani maupun penguatan sarana dan prasarana pertanian.

"Pertanian sulit berkembang kalau tidak didukung dengan sumber daya manusia (SDM) memadai, begitu pun alat dan mesin pertanian (alsintan) karena model pertanian saat ini perlahan bertransformasi seiring dengan perkembangan zaman," ucapnya.

Ia juga menjelaskan di era kekinian pengelolaan sektor pertanian di provinsi ini sudah dipadukan antara cara tradisional dan modern, salah satunya lewat program Indeks Pertanaman 400 (IP400) pada komoditas padi.

Yang mana, program ini sebagai upaya untuk menggenjot pertamanan guna meningkatkan produksi yang sebelumnya petani hanya dua hingga tiga kali tanam dan panen dalam setahun, lewat program itu petani didorong menanam dan panen empat kali setahun.

"Kami tetap optimis produksi pertanian Sulteng tahun ini lebih baik, meski ada ancaman resesi global," kata Nelson.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement