REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rafael Nadal mengatakan bahwa dirinya akan absen sekira enam sampai delapan pekan akibat cedera. Hal tersebut ia ungkapkan ketika petenis Spanyol itu secara mengejutkan tersingkir di putaran kedua Australian Open.
Petenis peringkat kedua dunia tersebut mencuit melalui akun Twitter resminya, bahwa hasil pemindaian memperlihatkan ia mengalami robek otot level menengah. Hal itu tidak memerlukan tindakan operasi. Hal tersebut merupakan pukulan cedera terkini bagi juara Grand Slam 22 kali asal Spanyol itu.
"Saya telah menjalani tes medis setelah kekalahan kemarin. Hasil MRI memperlihatkan terdapat cedera level dua pada otot iliacus psoas di kaki kiri. Waktu pemulihan normal memerlukan enam sampai delapan pekan," cuit Nadal.
Dengan absennya Nadal tersebut, ia kemungkinan besar tidak akan berpartisipasi di ATP 1000 Indian Wells dan sejumlah ajang di Miami. Hal itu akan berdampak pada merosotnya peringkat dunia Nadal.
Nadal kemungkinan akan siap berkompetisi lagi pada pertengahan April sehingga ia berpeluang dapat tampil di French Open pada Mei. Sang juara bertahan Australian Open tersingkir dari ajang tersebut pada putaran kedua yang berlangsung Rabu (18/1), setelah ia takluk dari petenis peringkat 65 dunia asal AS Mackenzie McDonald.
Ia memerlukan medical timeout pada set kedua, setelah mendapat cedera ketika memaksakan melakukan forehand. Setelah itu, Nadal mengatakan dirinya hancur secara mental. Ia juga menyadari pada usianya saat ini, ia semakin sulit untuk mengatasi masalah cedera serta pemulihannya.
"Saya tidak tahu apa yang dapat terjadi pada masa yang akan datang. Namun saya perlu menghindari absen lama di luar (olahraga) ini. Karena jika tidak, ini akan semakin berat," kata Nadal seperti dikutip dari AFP, Kamis (19/1/2023)
Meski telah berusia 36 tahun dan semakin rawan cedera, Nadal menegaskan, dirinya belum akan pensiun dalam waktu dekat.
"Dari sini, saat berbagai hal telah bergerak maju, keputusan yang tepat akan dibuat karena apa yang saya inginkan adalah terus bermain tenis," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika